Hidayatullah.com–Mantan Presiden Jimmy Carter meminta internasional mendukung persatuan nasional Palestina dan kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani di Kairo Rabu (4/5) oleh kelompok-kelompok Palestina.
“Ini adalah saat yang menentukan. Di bawah naungan pemerintah Mesir, dua gerakan politik utama Palestina –Fatah dan Hamas– yang menandatangani perjanjian rekonsiliasi pada hari Rabu, akan memungkinkan menjadi peserta pemilihan untuk presiden dan legislatif dalam tahun ini,” tulis Carter dalam artikelnya yang diterbitkan Washington Post, Rabu.
Dengan dukungan internasional terhadap kesepakatan persatuan Palestina, tulis Carter, “Jika Amerika Serikat dan masyarakat internasional mendukung upaya ini, mereka dapat membantu demokrasi Palestina dan mendirikan dasar bagi sebuah negara Palestina bersatu di Tepi Barat dan Gaza yang dapat membuat perdamaian yang aman dengan Israel. Jika mereka tetap saling menjauh atau merusak perjanjian, situasi di wilayah Palestina yang diduduki dapat memburuk dengan putaran kekerasan baru terhadap Israel. Dukungan untuk pemerintah interim sangat penting, dan Amerika Serikat perlu mengambil arahan.”
Minggu lalu Hamas dan para pemimpin Fatah bertemu di Kairo dan mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri divisi (perpecahan). Hari Selasa faksi-faksi Palestina bergabung dengan para pejabat Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan, dan hari Rabu kesepakatan difinalkan dan diumumkan di Kairo.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Gerakan Islam Hamas berselisih dengan Fatah, yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, sejak Hamas memenangkan pemilihan parlemen pada bulan Januari 2006. Hamas mengambil alih Jalur Gaza setelah konflik berdarah dengan pasukan keamanan sekutu Fatah.
Mesir dan negara-negara Arab berusaha mencapai kesepakatan rekonsiliasi antara dua faksi Palestina terbesar, yang selalu gagal dalam empat tahun terakhir.*