Hidayatullah.com–Pejabat senior keamanan Pakistan mengatakan putri Usamah bin Ladin telah mengkonfirmasi bahwa ayahnya ditangkap hidup lalu ditembak mati oleh pasukan khusus Amerika Serikat di menit-menit awal serangan yang dilakukan ke sebuah rumah besar di kawasan Bilal, Abottabad. Demikian Alarabiya melaporkan (04/5).
Disamping mengangkut empat mayat yang bermandikan darah dan peluru, pihak keamanan Pakistan juga menahan dua wanita dan enam anak-anak berusia 2 hingga 12 tahun, setelah pasukan Amerika terbang menuju Afghanistan.
Beberapa laporan menyebutkan, yang ditahan dari rumah itu ada 16 orang, termasuk anak-anak, kebanyakan dari mereka warga Arab.
Sebuah sumber keamanan Pakistan kepada Alarabiya mengatakan, keluarga Bin Ladin telah dipindahkan ke Rawalpindi, dekat Islamabad.
“Mereka sekarang sedang dirawat di rumah sakit militer di Rawalpindi, di mana mereka diangkut ke sana dengan menggunakan helikopter,” katanya, seraya menambahkan bahwa anggota keluarga di rumah itu adalah anak-anak dan istri Bin Ladin.
Di rumah itu juga ada seorang perempuan Yaman, yang diduga adalah dokter keluarga. Bin Ladin sendiri diketahui mengalami gagal ginjal.
Pasukan khusus Amerika hanya membawa dua mayat dengan helikopter militer mereka: Bin Ladin dan putranya.
Saat petugas keamanan Pakistan tiba di tempat kejadian, pasukan komando Amerika baru saja terbang menuju pegunungan Pakistan ke arah Afghanistan.
Beberapa sumber mengatakan, salah seorang wanita yang ditahan dari rumah itu adalah satu dari beberapa isteri Usamah bin Ladin.
“Dia orang Yaman dan pingsan selama operasi (militer) berlangsung,” kata seorang pejabat yang minta untuk tidak disebutkan namanya. Dia menambahkan bahwa perempuan itu diberikan perawatan memadai hingga akhirnya siuman.
“Dalam pemeriksaan awal, wanita tersebut mengatakan bahwa mereka pindah ke rumah di Abottabad itu lima atau enam bulan lalu,” jelas pejabat itu.
Wanita itu, katanya, tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang Bin Ladin dan kepindahannya ke rumah tersebut.
Pejabat itu mengatakan, seorang anak perempuan Bin Ladin berusia 12 tahun merupakan salah satu dari anak-anak yang diamankan dari rumah berlantai tiga itu.
Gadis kecil itu dilaporkan telah mengatakan kepada para penyelidik Pakistan bahwa pasukan Amerika Serikat menangkap ayahnya dalam keadaan hidup lalu menembaknya hingga mati dihadapan anggota keluarga lainnya. Setelah ditembak mati oleh pasukan komando AS, mayat Bin Ladin kemudian diseret menuju ke helikopter.
Terjadi kesimpang-siuran berita mengenai satu orang pria lain yang ditengarai putra Bin Ladin. Ada yang mengatakan ia terluka lalu dilemparkan ke helikopter terpisah dengan Bin Ladin. Dan ada pula yang mengatakan bahwa ia dibawa pasukan AS dalam keadaan mati.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut pejabat Pakistan, tidak semua anak-anak yang diamankan dari rumah itu adalah anak Bin Ladin.
Dikatakan bahwa Amerika Serikat belum diizinkan untuk menemui anak-anak dan para wanita yang ditahan itu.
Mengenai wanita kedua, pejabat Pakistan menduga ia adalah kerabat dekat Bin Ladin atau pembantunya.
Menurut keterangan yang diperoleh pejabat Pakistan dari orang-orang yang ditahan, Usamah bin Ladin maupun orang-orang yang ada di rumah itu tidak ada yang mengeluarkan tembakan ke arah helikopter atau pasukan Amerika Serikat.
“Tidak satu butir peluru pun yang ditembakkan dari rumah itu ke arah pasukan AS dan helikopter mereka,” kata seorang pejabat yang diyakini mengetahui persis informasi itu.
“Helikopter mereka (AS) mengalami kerusakan teknis dan jatuh saat akan meninggalkan lokasi,” jelasnya.*