Hidayatullah.com–Anggota koalisi pemuda Mesir yang telah menggulingkan Presiden Hosni Mubarak, mengatakan bahwa mereka tengah berusaha membentuk sebuah badan organisasi yang baru untuk mendukung kandidat elit politik, mendorong reformasi, dan memberikan pendidikan publik tentang demokrasi.
Jurnal The Wall Street melaporkan bahwa Ahmad Maher dan Walid Al-Rasyid, dua dari anggota pendiri Gerakan 6 April yang mengkoordinasi revolusi Mesir, telah bertolak ke New York untuk meminta dukungan internasional.
Menurutnya, tujuan dari koalisi pemuda Mesir memang menurunkan Hosni Mubarak, namun masih ada tujuan lain dalam jangka panjang.
Maher menegaskan kepada wartawan, “Kami memiliki banyak tujuan. Tetapi tujuan utama sekarang ini adalah untuk merumuskan kehidupan politik di Mesir.”
“Perubahan dalam sebuah budaya memang sulit,” tegasnya.
Di saat bersamaan, Maher juga menyangkal kritikan bahwa kelompoknya telah menerima pelatihan dan suntikan dana dari kelompok yang berafiliasi dengan pemerintah Amerika Serikat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Maher membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa kelompoknya tidak menerima bantuan apapun dari asing.
Maher menekankan bahwa revolusi Mesir adalah murni proyek lokal yang tergabung dari semua aliran politik, termasuk Ikhwanul Muslimin yang dicurigai Barat ingin membentuk negara Islam.*