Hidayatullah.com–Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menegaskan bahwa yang berhak mendapat 6 bulan amnesti umum sebagaimana diumumkan pemerintah Saudi hanya pendatang yang melebihi batas tinggal dengan visa haji, umrah dan kunjungan.
Ratusan orang asal Asia berbondong-bondong ke perwakilan negara mereka untuk meminta dideportasi. Mengutip Departemen Imigrasi sebagaimana dilansir Arab News (6/10), Konsulat India didatangi lebih dari 100 orang pada 22 September lalu, setelah pemberitahuan amnesti diumumkan sehari sebelumnya.
Kedutaan Filipina di Riyadh juga dibanjiri pekerja yang melebihi batas tinggal. Mereka bertanya apakah pembantu rumah tangga dan sopir yang melarikan diri dari majikan termasuk yang berhak mendapat amnesti.
Salah seorang di antara pekerja Filipina yang menjadi pendatang ilegal adalah Rico Moncada, yang sekarang bekerja sebagai sopir keluarga dengan upah 1.200 riyal sebulan.
“Saya dulu bekerja untuk sebuah keluarga di distrik Nasseem, tapi melarikan diri karena diintimidasi oleh sponsor. Saya takut, makanya saya kabur,” cerita Moncada.
Menurut pengumuman resmi pemerintah yang didengarnya, amnesti diberikan kepada ratusan orang pendatang yang izin tinggalnya kadaluarsa. Mereka diperbolehkan meninggalkan Saudi tanpa sanksi hukum.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Namun Kementerian Dalam Negeri menegaskan bahwa amnesti hanya untuk pemegang visa haji, umrah dan kunjungan. Bagi mereka yang visanya kadaluarsa diminta untuk melapor Departemen Urusan Luar Negeri terdekat dan mengikuti prosedur yang ada agar bisa dipulangkan hingga tanggal 23 Maret 2011.[di/an/hidayatullah.com]
Foto: Pekerja asal Asia menggelandang di tempat terbuka menanti kesempatan dideportasi (AN).