Hidayatullah.com–Pembentukan tim penyelidik tragedi berdarah Freedom Flotilla oleh Israel menuai kritik, karena dianggap tidak bisa menjadi pengganti penyelidik internasional yang independen dalam mengungkap kejadian sebenarnya. Salah satu kritik datang dari Council for Arab British Understanding melalui rilis persnya, Rabu (16/6).
Meskipun Israel menempatkan dua orang pengamat internasional, tapi mereka dipilih secara sepihak oleh Israel dan keduanya tidak diberi hak suara untuk menentukan keputusan. Sehingga tim bentukan itu hanyalah sebuah hiasan belaka. Demikian menurut CAABU.
Direktur CAABU Chris Doyle menyatakan, “Sama sekali tidak bisa diterima, tertuduh mengetuai tim yang menyelidiki dirinya sendiri, ketika si tertuduh memiliki sebuah catatan panjang berdarah berisi pelanggaran hukum internasional, kejahatan perang, pembunuhan orang sipil tak berdosa, dan penggunaan kekuatan yang berlebihan saat tidak diperlukan. Terlebih lagi sejarah penyelidikan internal Israel atas aksi-aksinya sendiri, tidak memberikan alasan apapun untuk bisa dipercaya bahwa (tim) ini tidak akan menjadi sebuah upaya pembersihan (penghilangan fakta). Kata-kata ‘pengadilan Kangguru’ (pengadilan pura-pura) terbayang dalam pikiran.” [di/plt/www.hidyatullah.com]
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/