Hidayatullah.com—Krisis air minum di Jeddah di musim panas ini telah memperumit situasi. Diantaranya ikut merusakkan pipa saluran utama air minum di Jalan Pangeran Majed dan di berbagai daerah. Demikian pernyataan pihak Kementerian Air dan Listrik Saudi baru-baru ini.
Krisis air yang telah memasuki hampir seminggu di Saudi ini menyebabkan banyak orang mendapat perlakukan khusus dan antri. Air hanya diutamakan untuk warga Saudi.
Seperti halnya di Indonesia antri mintak tanah, warga Saudi terpaksa harus berjaga dan harus menunggu hampir 11 jam untuk mendapatkan kapal tangki air.
Sejumlah keluarga di Mekah mengeluhkan masalah ini Menurut harian Ukaz edisi Kamis, 12 Juni hari ini, warga kota itu harusmembeli sepetiga lebih mahal dibanding harga sebelumnya untuk satu truk tangki air.
Harga air satu truk tangki kini mencapai 160 Riyal dibanding beberapa hari sebelumnya yang masih berkisar 120 Riyal. Tak hanya itu, kekesalan ibu-ibu rumah tangga di Mekah juga terkait dengan lamanya mereka menunggu.
"Kami menunggu sampai tiga jam," kata seorang ibu yang dikutip harian Ukaz. Seorang pengemudi truk tangki asal Pakistan mengaku juga antrean panjang untuk mengambil air bersih untuk dijual. Menurutnya, hal ini semata-mata karena krisis ketersediaan air di wilayah Kerajaan Arab Saudi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Aku datang jam 3 pagi. Untuk membeli suatu karcis untuk suatu kapal tangki air dan baru mendapatkannya sampai jam 2 sore. Saat tiba di kasir, aku diberitahu bahwa air hanya dijual untuk warga Saudi,” ujar Ikramuddin, seorang pekerja asal Bangladesh di suatu perusahaan swasta. [ifh/arbn/cha/hidayatullah.com]