Hidayatullah.com–Tiga tentara NATO menderita luka-luka, setelah konvoi mereka diserang bom mobil di jalan yang berada wilayah Spin Boldak, Afghanista Selatan yang berdekatan dengan perbatasan Pakistan, demikian dilansir Reuters (5/6).
Ledakan itu cukup kuat, hingga asap hitam terlihat membumbung di udara, dan pasukan NATO segera meninggalkan lokasi tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam pekan ini pejuang Taliban terus meningkatkan serangnnya terhadap kekuatan asing yang bercokol di Afghanistan. Sebelumnya juga dilansir CNN bahwa pada Selasa (4/6) tiga tentara NATO juga tewas di wilayah Paktia.
Disamping serangan di Spin Boldak, NATO kembali mengalami kerugian cukup besar dengan jatuhnya helikopter mereka yang mengakibatkan tewasnya dua tentara yang terjadi di Kandahar, wilayah yang paling banyak dikuasai oleh pejuang Taliban, pada hari Kamis (5/6). Pihak NATO mengakui akan hal itu, tanpa menyebut sebab-sebab jatuhnya helikopter.
Di Zabul pun pada Kamis pagi (5/6) pihak NATO menjadi sasaran serangan pejuang Taliban, dimana konvoi mereka diserang dengan bom manusia. Cuma dalam serangan ini tidak ada korban dari pihak NATO, menurut keterangan asisten komandan militer Zabul Faridhullah Khan.
Tempaknya NATO semakin banyak menderita kerugian dan tidak ada tanda-tanda kemajuan yang diperoleh selama melakukan operasi militer di Afghanistan selama kurang lebih 8 tahun.
Jendral Dan McNeill, mantan pemimpin pasukan ISAF yang baru saja berakhir jabatannya mengakui bahwa dirinya tidak mampu memperbaiki pasukan Afghanistan dan gagal menghadapi Taliban.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Butuh 400 ribu tentara untuk melawan Taliban”, katanya. Rasa pesimis juga tersirat dari pernyataan Menteri Pertahanan Jerman, negara yang ikut aktif dalam NATO, menyatakan bahwa NATO membutuhkan waktu puluhan tahun untuk memperbaiki kualitas tentara Afghanistan hingga mereka bisa benar-benar mandiri. [Al MafkarahAl Islam/thoriq/hidayatullah.com]