Hidayatullah.com–Amerika Serikat (AS) menarik secara pelan-pelan duta besarnya yang bertugas di Asia Tenggara. Penarikan ini terkait dengan berakhirnya masa tugas mereka di kawasan tersebut.
Sebagaimana dilansir harian Strait Times, Singapura, Selasa (5/6), AS kini berusaha memperbaiki imej terutama di negara-negara seperti Malaysia dan Indonesia yang didominasi kaum Muslim. Perbaikan imej ini terkait dengan persoalan di Iraq.
Salah satu agenda penting AS terkait dengan penarikan ini adalah mengevaluasi sejauh mana negara-negara di kawasan tersebut telah menerapkan demokrasi dan hak asasi manusia sebagai agenda utama.
Duta besar (dubes) yang akan ditarik itu berasal dari Malaysia, Indonesia, Thailand, Timor Timur, Vietnam, dan Laos. "Sejauh ini, Malaysia mendapat pandangan positif dari Amerika Serikat," kata calon Dubes AS untuk Malaysia, James Keith, dalam sidang dengar pendapat di senat.
Ia juga menyatakan, salah satu program penting lainnya adalah membangun sebuah komunikasi penting dengan masyarakat Malaysia dan memberikan gambaran tentang warga AS, nilai yang dianut, dan tujuan yang ingin mereka capai di dunia.
"Ini akan menjadi masalah yang krusial dan di dalam konteks ini saya dan tim saya akan memberikan penggambaran yang jelas mengenai komitmen awal kita tentang nilai-nilai fundamental," kata Keith, yang ditunjuk Presiden George Walker Bush untuk menggantikan Dubes Christopher LaFleur.
Sementara, Dubes AS untuk Indonesia Lynn Pascoe akan digantikan oleh Cameron Hume. "Kami akan terus memantau perkembangan pelaksanaan hak asasi manusia dan akan memberikan pengetahuan tentang kejadian di sana," kata Hume.
Selain Malaysia dan Indonesia, AS juga mengganti dubes di Thailand yang bermasalah dengan kaum pejuang Muslim dan menjadi salah satu perhatian dari Washington. Deputi Asisten Sekretaris Eric John akan menggantikan Dubes Ralph Boyce.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sedangkan, di Vietnam, Dubes Michael Marine akan digantikan oleh Michael Michalak yang kini menjabat sebagai pejabat senior di Asia-Pacific Economic Cooperation di Departemen Luar Negeri AS. Penarikan ini dilakukan di tengah-tengah memanasnya penyelesaian cara mengatasi politik komunis di negara itu. [st/tt/hidayatullah.com]