Hidayatullah.com–Sebuah sebuah penelitian tentang orang-orang yang mengungsi di negaranya sendiri mengungkapkan bahwa kawasan Timur Tengah, khususnya Iraq, yang paling banyak menderita dan menyumbang sampai setengah dari total pengungsian di seluruh dunia.
Hasil penelitian itu diumumkan di Jenewa hari ini oleh Internal Displacement Monitoring Centre atau Pusat Pengawasan Pengungsi Dalam Negeri menjelang konperensi internasional tentang pengungsi yang akan digelar besok
Laporan tersebut menyebutkan, semakin banyak orang di Iraq yang mengungsi dari rumahnya di banding di negara-negara lain.
Dalam waktu 12 bulan saja, 700.000 orang meninggalkan rumahnya dan –menurut penelitian itu– menjadikan Iraq sebagai krisis pengungsi terburuk.
Pengungsian di kawasan Timur Tengah meningkat akibat kekerasan di Iraq dan juga karena konflik Israel dan Libanon, yang mencapai setengah dari total pengungsian di seluruh dunia tahun lalu.
Terpaksa
Namun sebagian besar warga Libanon dan Israel sudah bisa kembali pulang ke rumah masing-masing, sedang krisis di Iraq terus berlanjut dan setiap bulannya diperkirakan 50.000 warga Iraq terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Banyak dari antara mereka mengungsi karena kekerasan sektarian yang semakin meningkat, namun mereka tak bisa menyeberang ke negara-negara tetangga sehingga tetap berada di kawasan Iraq dan hidup dalam kemiskinan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Penelitian ini diumumkan bersamaan dengan laporan terbaru kelompok pegiat hak asasi manusia Amnesty Internasional yang memperingatkan bahwa kawasan Timur Tengah terancam krisis kemanusiaan kecuali dunia internasional bertindak untuk membantu pengungsi Iraq.
Dan hari Selasa pekan ini, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) akan menggelar konferensi internasional di Jenewa untuk membahas kondisil yang mereka sebut kebutuhan besar di kawasan Timur Tengah, lapor BBC. [bbc]