Rabu, 30 November 2005
Hidayatullah.com–Produk-produk buatan Amerika Serikat jatuh ke dalam lubang gerakan anti-Amerika yang terus berkembang. Media Jerman demikian dikutip harian Deutsche Welle, (24/11) , McDonald, GAP, Starbucks, dan bahkan CNN, Disney dan tentu saja Coca Cola, termasuk diantaranya.
Jaman keemasan produk Amerika Serikat sepertinya sudah lewat. Kini Amerika Serikat bukan lagi pemegang posisi puncak produk bermerek di pasaran dunia. Demikia dikatakan Cary Silvers dari konsultan perusahaan “Gfk NOP.
Menurut Cary Silvers, “Beberapa produk Amerika tertentu tidak begitu digemari, dibandingkan dengan merek dari negara lain.“
Kecenderungan ini sudah diamati Silvers selama beberapa tahun dan ia menilainya sebagai berkembangnya sikap penolakan terhadap segala yang berbau Amerika Serikat.
Penolakan ini juga dilakukan oleh Jerman. Berdasarkan data yang diperoleh perusahaan tempat Silvers bekerja, Jerman berada di peringkat kedua setelah Mesir dalam daftar negara yang merasa kurang terikat dengan budaya Amerika Serikat.
Dengan demikian, Jerman menjadi negara Eropa yang paling kritis terhadap Amerika. Silvers memperingatkan industri Amerika Serikat, bahwa masa-masa jaya saat produk AS sudah
berlalu.
John Quelch dari ’Harvard Business School’ juga memperingatkan kemungkinan adanya dampak yang serius bagi perekonomian Amerika Serikat.
Menurut Quelch, kritik terhadap politik luar negeri AS tidak pernah membawa perubahan terhadap pembelian produk, tetapi kali ini mungkin dapat terjadi. "Kita tidak sedang berhadapan dengan aksi boikot yang hanya terjadi sementara, " kata Quelch. "Tetapi ini adalah tumbuhnya tipe konsumen internasional yang baru, yang menolak kapitalisme Amerika, menolak Politik kami, dan menolak produk kami, sebagai simbol mereka, " tambahnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Aiibat turunnya pamor Amerika ini, kini, sebagaian pengamat perdagangan memberikan saran pada AS untuk memperbaiki citra perusahaan. Menurut kebanyakan pengamat itu, sebaiknya perusahaan Amerika Serikat menyesuaikan diri dengan profil negara yang dituju sebagai sasaran pasar dan secara bersamaan mendukung proyek lingkungan hidup dan sosial, untuk menjadi warga dunia yang baik. (dwwd)