Kamis, 25 Agustus 2005
Hidayatullah.com–Kedutaan Besar (Kedubes) AS meluncurkan dua buku tentang Islam. Masing-masing buku itu berjudul, "Islam di Amerika dan Amerika Baru Yang Religius." Selain meluncurkan buku bertema Islam, Kedubes AS juga mengadakan seminar dengan tema "Eksistensi Baru Agama Dalam Masyarakat Majemuk" bertempat di auditorium Adhiyana, Wisma Antara.
Pembicara yang hadir dalam acara itu adalah Diana Eck (penulis buku Amerika Baru Yang Religius), Prof. Dr. Azyumardi Azra (Rektor UIN Jakarta), Mohammad Sobary (mantan Pimred Antara).
Dalam diskusi itu disebutkan,bahwa ada perkembangan dramatis dalam 40 tahun terakhir perkembangan agama di Amerika, utamanya menyangkut Islam. Menurut Diana, di Amerika, saat ini telah ada 1.400 masjid dan pusat Islam. Tidak seperti yang sering dibayangkan orang bila Amerika itu identik dengan Kristen.
Anti-AS
Peluncuran buku tentang Islam ini bukan tidak mungkin sebagai kampanye simpati AS terhadap Islam.
Bagaimanapun, baru-baru ini, sebuah sumber dari media Amerika sendiri, Voice of Amerika (VOA), 11 Juli 2005 menulis bahwa sikap anti-Amerika di seluruh dunia sangat tinggi, terutama di Negara kaum Muslim.
Sebuah angket yang disebar dan melibatkan 24 ribu responden di 23 negara, 22 negara menganggap Eropa memiliki pengaruh positif terhadap dunia; 14 negara menganggap Cina berpengaruh positif terhadap dunia.
Rusia dan Amerika menduduki urutan paling bawah, dengan hanya enam negara yang menganggap keduanya berpengaruh positif terhadap dunia. Filipina dan Korea Selatan mendukung usaha-usaha Amerika. India memberikan nilai tertinggi kepada Amerika.
Angket kedua menyangkut 17 ribu responden di 16 negara. Angket ini mendapati, nilai Amerika naik sedikit pada tahun 2004, tetapi Amerika tetap tidak disukai di negara-negara yang diangket.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada tahun 2000, 75 persen responden di Indonesia menyukai Amerika. Setelah perang Iraq mulai pada tahun 2003, hanya 15 persen responden memiliki pendapat positif mengenai Amerika. Angka ini naik menjadi 38 persen setelah Amerika melakukan usaha bantuan tsunami di Aceh.
Sebuah jaringan televisi beberapa hari yang lalu mengemukakan, dukungan untuk Amerika berkurang sejak invasi ke Irak, terutama setelah terungkapnya kasus penyiksaan di penjara Abu Ghraib dan penodaan kitab suci al-Quran di Guantanamo. (bi/voa/hid)