Hidayatullah.com- Kebijakan rezim Yahudi melarang Mahatir Muhammad, memasuki Baitul Maqdis, mencuatkan amarah pemerintah Kuala Lumpur. Deputi PM Malaysia, Najid tun Razak mengatakan, Israel tidak berhak melakukannya karena kota itu bukan milik mereka.
"Jerusalem bukan milik mereka, itu kota terbuka bagi siapa saja yang ingin mengunjunginya," ujar Wakil PM Malaysia Najib Razak kemarin. Dia menyebut, pelarangan itu sebagai sikap yang terlalu arogan.
"Tujuan Mahathir ke kota tersebut hanyalah untuk memahami situasi yang terjadi secara pribadi. Beliau ingin terlibat langsung dalam mencari solusi tepat untuk menciptakan perdamaian di Palestina," ujar Najib.
Seperti diberitakan, Mahathir sempat tertahan satu jam lebih ketika akan memasuki Tepi Barat melalui Jembatan Allenby dari Yordania. Dia dilarang memasuki Kota Al Quds atau juga sering disebut Baitul Maqdis oleh para tentara Yahudi.
Tidak itu saja, Mahathir dilarang memasuki Kota Jenin, tempat dia seharusnya meresmikan sekolah yang didirikan Malaysia. Padahal, Mahathir berkunjung ke wilayah tersebut atas undangan pemerintah Palestina.
Israel beralasan, penundaan itu terjadi karena aparat yang mengontrol lalu lintas di sebagian besar wilayah Tepi Barat dan perbatasan Yordania tidak mendapat pemberitahuan mengenai kedatangan Mahathir. "Kami tidak mendapat perintah untuk melaksanakan kunjungan tersebut. Kami tidak tahu beliau datang. Jadi, kami tidak mengurusinya," ujar Mark Regev, jubir Deplu Israel.
Dia beralasan, Israel dan Malaysia tidak mempunyai hubungan diplomatik. Israel memang memusuhi Mahathir karena sebelum pensiun pada 2003 lalu, dia menyebut Yahudi telah menguasai dunia dengan membujuk orang lain bertempur dan mati demi mereka.
Bukan Milik Zionis
Menurut Najib tun Razak mengatakan, kota Baitul Maqdis bukan milik kaum Yahudi, dan siapa pun berhak untuk berziarah ke kota tersebut. Pejabat tinggi Malaysia ini menambahkan, kunjungan Mahatir Muhammad ke Baitul Maqdis tersebut adalah dalam rangka mengupayakan penyelesaian politik dan damai soal krisis di Timur Tengah, menyusul tekad sejumlah negara di kawasan untuk mewujudkan perdamaian di Palestina.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Di pihak lain, PM Palestina, Ahmad Qurei’, juga memprotes kebijakan sepihak Israel tersebut dengan menyatakan, aksi tersebut menunjukkan watak imperialisme Israel.
Sebelumnya, dalam sebuah konferensi persnya yang digelar kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, Mantan PM Malaysia, Mahatir Muhammad, menyebut Baitul Maqdis sebagai ibukota Palestina dan berharap dapat mengunjungi kota bersejarah tersebut. (ap/afp/irib/jp)