Hidayatullah.com–Sebuah organisasi yang menamakan HAM Libanon telah mengadakan kampanye untuk mencabut larangan negara atas aktifitas homoseksual dan kelainan seksual sejenisnya. Inilah demonstrasi paling “aneh” untuk pertama kali yang terjadi di dunia arab.
Hurriyyat Khassa atau dikenal dengan nama lain, “Kebebasan Individu”, memulai kampanyenya dengan memutar film Inggris bertajuk “Victim” di Universitas Amerika di Beirut. Film ini diputar sebagai harapan, karena film ini pernah “berprestasi” membantu mengubah larangan hukum atas aktifitas homoseksual di Inggris tahun 60-an.
Dengan merujuk kepada PBB dalam deklarasi dunia tentang HAM, Hurriyyat Khassa menuntut agar pasal 534 dalam undang-undang Lebanon yang telah memberikan hukuman satu tahun penjara atas pelanggaran pelaku seks abnormal itu dihapus.
Pemutaran film “Victim” dikuti dengan debat panas antara para aktifis yang memperjuangkan hak-hak para gay dan siapa saja yang meyakini bahwa homoseksual –yang menurutnya– tidak membahayakan moral publik dan agama.
Kami memilih “Victim” karena film ini di era 60-an telah membantu merubah undang-undang di Inggris”, jelas anggota Hurriyyat Khassa yang tidak mau identitasnya disebut.
Film itu mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda homoseks yang melakukan bunuh diri untuk melindungi kekasihnya dari tindak pemerasan, kekasihnya adalah seorang pengacara terkenal, diperankan oleh bintang film Inggris, Sir Dirk Bogarde.
Selanjutnya, Bogarde sendiri mengambil resiko dengan berusaha mempertahankan hak-hak homoseksual di Inggris, disaat issu anti-homoseksual masih berhembus kuat.
Hurriyyat Khassa telah mengirim surat kepada jaringan media Lebanon dengan nada protes. Organisasi ini juga sempat mengecam seorang wartawan London, yang bekerja di harian “Al Hayat” karena diaanggap memuat artikel yang tidak membela pernikahan kaum hombreng di Prancis.
Hurriyyat Khassa juga mengkritik majalah Lebanon “Al Muhayed” karena telah mengecam kehadiran para homoseks selama demonstrasi di Beirut tahun 2003.
Sambil berjalan beriringan dibawah bendera pelangi, sekelompok kecil pria dan wanita berpartisipasi dalam sebuah demonstrasi di Beirut untuk mengutuk serangan militer Amerika ke Iraq pada tahun 2003. Menurut Helem, organisasi non-pemerintah yang terdaftar di kota Quebec, Kanada, –yanang dikenal pembela kaum hombreng– di Lebanon, menyatakan di situs internetnya (www.helem.net), sebuah studi yang dibuat pada tahun 1999 menunjukkan bahwa dari 650 sampel orang Lebanon, 5 %-nya menyatakan mereka adalah homoseks.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebagaimana diketahui, kaum hombreng baik pelaku gay atau lesbian, benar-benar mendapatkan hukuman setimpal di negara-negara Arab. Tahun 2002, Arab Saudi poernah men ghukum 44 orang dan dijebloskan ke penjara karena dianggap telah melakukan praktek homoseksual. 4 diantaranya dijatuhi hukuman mati dan telah dilaksanakan eksekusi.
Kaum hombreng seringkali berlindung dibalik istilah kebebasan. Anehnya, di negeri sekuler seperti AS, kebebasan itu masih menjadi polemik. Sebagai contoh, Presiden AS, George W Bush dan Gubernur negara bagian California, AS, Arnold Schwazenegger, dengan keras melarang pernikahan kaum sejenis. Bahkan Uskup Besar Canterbury, Rowan William mengutuk keras pelantikan pendeta hombreng, Gene Robinson. Gara-gara kasus ini pula Gereja Anglikan kini agak pecah. (mol/Ahmad Rizal/cha)