Hidayatullah.com– Pasukan penjajah Amerika Serikat, Senin (26/4), malam kemarin dikabarkan melakukan serangan ke kota suci kaum Syi’ah di selatan. Serangan sporadis pasukan AS itu, setidaknya telah menewaskan 43 orang, demikian seperti dikutip pejabat militer AS, hari Selasa lalu.
Menurut juru bicara militer agresor, pertempuran Senin malam itu berlangsung beberapa jam. Pertempuran bermula ketika sekitar 200 tentara AS memasuki kota Najaf untuk mengisi pangkalan yang ditinggalkan kosong oleh pasukan Spanyol, sekitar 4,8 kilometer dari tempat suci kaum Syi’ah.
AS tidak memberikan lebih rinci mengenai pertempuran tersebut, kecuali dikabarkan 43 anggota pejuang perlawanan Iraq tewas dan sistem antipesawat tempur dihancurkan.
Masa Sulit
Hari-hari ini, memrupakan masa paling sulit bagi pasukan penjajah AS yang kini berusaha mencaplok Iraq.
Meski Iraq telah berhasil dirampas dan ditaklukkan, tapi perlawan rakyat semesta di negera itu menjadi pasukan pasukan koalisi yang dipimpin AS terus-menerus dihantui rasa takut dan cemas. Kecemasan ini berakibat surutnya beberapa dukungan dari negera-negara yang dulu berada di belakang AS.
Di Fallujah, para komandan AS mengatakan, mereka menghadapi setidaknya 2.000 penentang bersenjata. Beberapa di antaranya adalah pendukung setia Saddam Hussein. Selain itu, ada juga sekitar 200 anggota kelompok pejuang yang berasal dari luar Iraq yang beberapa di antaranya dianggap memiliki kaitan Musab al- Zarqawi, seorang kaki tangan Usamah Bin Ladin.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Semenjak AS melakukan pencaplokan terhadap Iraq tanpa alasan yang jelas, diperkirakan sekitar 9.000 hingga 15.000 warga meninggal dunia atas kejahatan AS. AS sendiri, diperkirakan telah kehilangan sekitar 720 orang pasukannya.
Bagaimanapun juga, kebencian warga Iraq terhadap AS yang telah berada diubun-ubun tak akan pernah menyurutkan perlawanan mereka menegakkan kembali kedaulatan negaranya. (ap/afp/cha)