Hidayatullah.com–Ada saran bijak dari negara Yaman untuk Indonesia, Ketua parlemen Yaman, Abdullah Hussein Al Ahmar, meminta pemerintah Indonesia untuk lebih berhati-hati atas skenario yang dilakukan Amerika Serikat (AS) guna menguasai sumber daya alam di berbagai negara, terutama di negara-negara Islam.
“Ia menyoroti AS yang punya skenario memusuhi Islam. Kita harus hati-hati,” kata Ketua Komisi VIII DPR, Irwan Prajitno, di Sana’a, Sabtu, seperti ditulis Waspada.
Sebelumnya, Hamzah Haz bertemu dengan Abdullah dan dengan PM Yaman Abdul Kader Abdurahman Bajammal pada Jumat malam (Sabtu dini hari waktu Indonesia).
Abdullah, kata Irwan, mengingatkan tindakan AS di Iraq, Palestina, dan juga di negara Timur Tengah lainnya. Tindakan itu, katanya, antara lain terkait dengan upayanya untuk menguasai sumber daya alam negara-negara yang dincar AS.
Untuk itu Abdullah meminta negara-negara Islam, khususnya negara Arab, untuk bersatu mengatasi masalah tersebut karena bisa merugikan negara-negara Islam.
Pada kesempatan itu, Abdullah juga memprihatinkan lepasnya Timor-Timur dari Indonesia. Ia mengharapkan Indonesia dapat bersatu sehingga tidak ada lagi wilayah Indonesia yang lepas.
Sementara itu dalam pertemuan dengan PM Yaman Abdul Kader, Deputi Seswapres Bidang K3, Gunawan Sumodiningrat, mengatakan, Abdullah dan Hamzah membicarakan masalah hubungan kedua negara.
Selama ini hubungan kedua negara sudah erat dan harus terus ditingkatkan, apalagi Indonesia merupakan negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia.
Abdul Kader juga mengatakan bahwa kedua negara jangan sampai terpengaruh oleh pihak asing yang kebijakanya tidak sesuai pribadi kedua bangsa.
PM Yaman juga membicarakan masalah industri serta mengenai potensi kedua negara yang merupakan negara yang mempunyai pulau yang banyak.
PM Yaman tersebut mengatakan, kegiatan ekonomi ke arah Barat sudah terbatas. Untuk itu perlu melakukan kerjasama dengan negara-negara yang terletak di sebelah Timur, seperti di Indonesia.
OKI Sebelumnya, saat berada di Sudan, Wapres Hamzah Haz mengatakan bahwa Indonesia dan Sudan bersepakat dan menegaskan komitmen akan tujuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) serta setuju untuk menyelaraskan usaha-usaha menuju tercapainya visi OKI dalam meningkatkan kesejahteraan Umat Islam.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Mereka sependapat bahwa OKI sebagai organisasi multilateral non-PBB dapat memberikan kontribusi besar terhadap para anggotanya, baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
OKI juga merupakan forum kerjasama multilateral negara-negara Muslim yang dapat melindungi kepentingan anggotanya dari berbagai tekanan yang dilancarkan oleh negara-negara maju serta menampilkan citra positif umat Islam yang cinta damai dan beradab. (wpd/ant)