Hidayatullah.com Dalam satu pertemuan pemimpin Islam Amerika, mereka mengumumkan recana mendaftarkan sekitar satu juta pemilih Islam dan menjadikan isu hak asasi sebagai agenda utama terhadap langkah mendukung calon pemilu presiden 2004 mendatang.
Terkait dengan dampak serangan 11 September lalu, umat Islam AS merasakan telah melakukan kesalahan dalam memilih Bush. Ketika itu, kebanyak penduduk Islam memilihnya karena ada anggapan, Bush akan mampu bertindak keras terhadap Israel berdasarkan kenyataannya saat berkampanye untuk melindungi hak imigran.
Dalam pertemuan selama tiga hari yang berakhir semalam, penduduk Islam AS menyatakan mereka tersinggung dengan langkah domestik AS yang memburu apa yang disebut AS sebagai terorisme dan kesungguhan Bush membela Israel.
“Sudah tiba masa bagi umat Islam bertindak. Kita tidak boleh menyerah kalah dengan membenci negara ini pada masa depan dan menyalahkan takdir,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Perhubungan Islam-Amerika (CAIR), Nihad Awad.
Dalam pertemuan itu, Ketua Kongres Islam Amerika, Agha Saeed, mengatakan, “Saya rakyat Amerika, saya seorang Islam dan saya adalah pemilih.” Spontan ucapan Saeed itu disambut ribuan orang yang menghadiri pertemuan Persatuan Islam Amerika Utara (Isna).
Selepas serangan 11 September 2001, Bush mecoba melunakkan hati penduduk Islam Amerika dengan banyak mengunjungi masjid dan mengatakan Islam sebagai agama yang cinta damai.
Bagaimanapun selepas itu, pemerintahan AS tetap bertindak keras dan menganaktirikan warga Islam di sana dengan cara menahan ratusan imigran Islam serta menutup secara sepihak beberapa lembaga Islam yang dituduh mempunyai kaitan dengan terorisme.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bush bahkan mendapatkan kekuasaannya menangkapi banyak warga muslim sebuah ndang-undang yang memberi kekuasaan besar untuk bisa menahan dan mengawasi siapa saja yang diyakini terlibat dengan terorisme.
Lebih dari enam juta muslimin kini tinggal di seluruh pelosok AS. Kebanyakan, mereka adalah kelompok profesional dan mempunyai pendidikan tinggi.
Meski AS terus memojokkan Islam dengan berbagai cara, toh hingga kini, Islam menjadi agama kedua yang terus berkembang pesat yang terus dicari penduduk AS setelah Katolik. (ap/bh)