Hidayatullah.com–Pihak militer Amerika Serikat mengatakan, ledakan di sebuah masjid yang membangkitkan amarah masyarakat di kota Faluja terjadi ketika berlangsung kursus merakit bom.
Pernyataan dari Komando Pusat Amerika ini dikeluarkan menanggapi tudingan bahwa masjid tersebut telah dijadikan sasaran serangan udara Amerika.
Menurut penduduk, 9 orang – termasuk imam masjid – yang luka dalam ledakan larut Senin lalu.
Kantor berita Reuters melaporkan, pasukan AS kini melancarkan kampanye untuk menarik hati agar menghidar antara urusan AS ledakan itu.
Dua puluh empat jam setelah kejadian tersebut, 2 granat bertenaga roket ditembakkan ke sebuah kendaraan militer di Faluja, akan tetapi menurut pihak militer Amerika tidak ada yang terluka.
Di kota Faluja acap terjadi serangan terhadap tentara Amerika, sejak mereka menembak mati 16 orang pengunjukrasa 16 April lalu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris melakukan kunjungan dadakan ke Baghdad dan langsung membahas dengan penguasa sipil Iraq, Paul Bremer.
Menlu Inggris itu menggemakan kembali pernyataan Presiden Bush, bahwa pasukan koalisi tidak bersedia dipaksa keluar dari Iraq oleh kiprah gerilyawan yang tetap setia kepada Saddam Husin.
Seperti diberitakan di media ini kemarin, AS diyakini meledakkan Masjid al-Hassan di al- Askari di kota Faluja dengan sebuah bom .
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sekurang-kurangnya 10 rakyat Iraq meninggal dunia dan 15 lagi cedera. Sebuah laporan menjelaskan ledakan terjadi sesaat setelah pesawat tentera AS melancarkan beberapa peluru kendali ke arah masjid itu.
Ledakan besar itu menyebabkan kaki imam masjid al-Hasan, Sheikh Latih, terpaksa harus diamputasi. Seorang saksi mengatakan, dia mendengar deru pesawat di udara dan disusuli bunyi ledakan susai shalat Isya’ kemarin. (abcn/cha)