Hidayatullah.com — Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan adanya kemungkinan penundaan pemberangkatan jamaah umrah, pada Desember 2021 meski kerajaan Arab Saudi telah memberi izin pemerintah Indonesia.
Merebaknya virus Covid-19 jenis Omicron yang menyebar di 15 negara serta penanganan pandemi saat tahun baru menjadi pertimbangan pemerintah Indonesia. Ia menyebut pemerintah fokus mengantisipasi potensi peningkatan kasus di akhir tahun.
“Tentu konsentrasi pada Natal dan Tahun Baru, baru sesudah itu kita akan melihat buka untuk kegiatan umroh,” kata Airlangga kepada wartawan, dikutip Selasa, (07/12/2021).
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menuturkan penundaan umrah juga mengikuti kebijakan di sejumlah negara. Ada beberapa negara masih menerapkan karantina 10 hari untuk pelaku perjalanan luar negeri.
“Pemerintah masih melihat dan menyambut Saudi sudah menerima Sinovac untuk melakukan umroh,” ucapnya.
Sementara itu, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief mengatakan belum dapat menanggapi hal tersebut. Sebab dirinya belum membaca edaran apapun yang dikeluarkan kementerian atau lembaga terkait.
“Belum bisa menanggapi, karena (belum) baca edaran apapun,”kata Hilman melalui pesan tertulisnya melansir laman MNC Portal, dikutip Selasa (07/12/2021).
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sementara itu, terkait perkembangan umrah Indonesia, menurutnya belum ada tindak lanjut secara signifikan dan masyarakat diminta menunggu permberitahuan selanjutnya terkait hal tersebut. “Belum ada progres signifikan karena ada karantina kepulangan 10 hari. Jamaah umrah masih wait and see,”ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, Arab Saudi membolehkan umat muslim Indonesia melakukan perjalanan ke tanah.*