Hidayatullah.com– Setidaknya ada sepuluh inovasi yang akan dilakukan pemerintah melalui Kementerian Agama pada penyelenggaraan haji tahun 1441H/2020M ini.
Menurut Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Muhajirin Yanis, inovasi itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas layanan haji kepada jamaah haji Indonesia.
Adapun kesepuluh inovasi tersebut, sebut Muhajirin, yaitu, pertama: kloter berbasis wilayah.
Muhajirin menjelaskan, penyusunan pramanifes kloter haji tahun 1441H/2020M akan dilakukan lebih awal untuk mengefektifkan bimbingan manasik di kecamatan. Sebab, pembentukan regu dan rombongan dalam kloter akan berbasis wilayah.
Kedua, respons darurat di Armuzna. Hal ini disebut sebagai bagian dari prosedur pusat krisis dengan melibatkan muassasah. Termasuk di dalamnya, SOP manajemen mitigasi saat ada bencana.
Ketiga, Pelayanan Terpadu dan Sistem Pelaporan. Kemenag katanya akan mengefektifkan sistem pelayanan terpadu di tingkat Daker, terutama Daker Makkah dan Madinah, Arab Saudi. Di samping itu, akan dilakukan penyempurnaan sistem pelaporan berbasis aplikasi mobile untuk laporan kloter. Pelayanan petugas juga akan terintegrasi dengan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).
Baca: Embarkasi/Debarkasi Haji BIJB Kertajati Diharapkan Menambah Kenyamanan Jamaah
Keempat, layanan konsumsi selama di Makkah. Konsumsi jamaah haji akan diberikan secara penuh selama di Makkah. Kemenag katanya akan tetap memberikan layanan konsumsi pada masa peak season (tiga hari sebelum dan dua hari setelah puncak haji).
“Akan disediakan makanan siap saji,” ujar Muhajirin pada acara Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional, di Serang, Banten, yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Provinsi Banten bekerja sama dengan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten kemarin (08/01/2020) kutip website resmi Kemenag.
Kelima, manasik sepanjang tahun. Ini dalam rangka menambah pengetahuan manasik haji jamaah. “Akan dilakukan juga manasik jamaah lansia, uzur, dan sakit,” imbuhnya.
Keenam, penyederhanaan proses visa. Mulai tahun 1441H/2020M ini, verifikasi dan visa request tidak terpusat, tapi bisa dilakukan di Kantor Wilayah Kemenag. “Jadi, paspor tidak perlu dikirim ke Kemenag pusat,” jelasnya.
Baca: Lebih Cepat, Pengurusan Visa Haji 1441H Cukup di Kanwil Kemenag
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ketujuh, penomoran maktab. Tenda maktab jamaah Indonesia di Arafah dan Mina akan diberi nomor. Yang menjadi basis penomoran yaitu sistem zonasi pemondokan di Makkah.
Kedelapan, penyusunan regulasi. Kemenag akan melakukan percepatan penyusunan regulasi teknis seiring terbitnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Kesembilan, pembayaran non-teller dan non-tunai. Sistem ini akan digunakan saat pelunasan haji dan penyediaan living cost (uang saku). Nantinya, masih kata Muhajirin, jamaah akan diberi kartu debit sekaligus menjadi kartu identitas jamaah dan sarana bertransaksi.
Adapun inovasi kesepuluh, yaitu perbaikan proses badal haji dan safari wukuf. Caranya, akan disusun prosedur dan regulasi bersama antara Kemenag dan Kementerian Kesehatan RI.*