Hidayatullah.com– Saat saya duduk di depan Masjidil Haram, tepat di depan pintu King Abdul Aziz, Kota Makkah, terdengar suara salam dari arah samping saya. Saya terkejut. Suara salam itu saya kenal. Saya langsung membalas salam seraya menatap ke arah sumber suara.
Benarlah! Pemilik suara itu adalah Huzaefa, dai Hidayatullah yang telah malang melintang berdakwah di berbagai daerah sejak tahun 1996. Terakhir, ia bertugas di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Saya sama sekali tak menyangka bisa bertemu sahabat saya ini di Tanah Haram, di musim haji tahun 1440H/2019Mini. Untuk memenuhi rasa penasaran, saya bertanya padanya, “Bagaimana ceritanya antum bisa ikut haji tahun ini?”
Lalu, laki-laki supel yang cepat akrab dengan semua orang ini mengaku sama sekali tak menduga bisa berhaji secepat ini. Awalnya, kata Huzaefa, ia memang telah memiliki sejumlah uang. Namun, uang itu belum cukup untuk berangkat haji. Belum lagi soal tiket haji yang tak bisa didapat dalam waktu cepat. Bahkan, harus antre bertahun-tahun untuk mendapatkannya.
Suatu hari, cerita Huzaefa lagi, ia bertemu sahabat lama di sebuah masjid di Palangkaraya. Sahabat itu tahu kalau Huzaefa selama ini aktif berdakwah di berbagai daerah. Ia kemudian bertanya, apakah Huzaefa sudah berhaji? Huzaefa menjawab, belum. Sahabat ini kemudian berjanji akan berupaya mengurus haji Huzaefa. Ia juga berpesan supaya Huzaefa sering berdoa agar Allah Ta’ala memudahkan semua urusan.
Tak berapa lama, Huzaefa menerima telepon dari Kementerian Agama. Suara di seberang telepon mengabarkan kalau Huzaefa telah diputuskan untuk menjadi calon haji tahun ini. Ia diberi waktu dua bulan untuk melunasi biayanya.
Baca: Kakek 94 Tahun Diundang Raja Salman Naik Haji, Diantar Dubes Saudi
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tentu saja Huzaefa terkejut dan bersyukur atas anugerah ini. Dia segera menceritakan kabar baik ini kepada saudara, para tetangga, dan teman-temannya.
Tanpa disangka para kerabat, tetangga, dan teman-temannya ikut membantu melunasi kekurangan biaya haji Huzaefa. Dalam waktu tak lama, kekurangan biaya bisa lunas, bahkan berlebih. Inilah berkah dari silaturahim yang selama ini ia jaga.
“Allahu Akbar. Ini semua kuasa Allah. Jika Allah sudah memanggil, tak akan ada hambatan untuk memenuhinya. Semua akan dimudahkan oleh-Nya,” kata Huzaefa menutup pembicaraan dengan mata berkaca-kaca.* Diceritakan oleh Wahyu Rahman, Bendahara Umum DPP Hidayatullah, berangkat haji atas undangan Pemerintah Arab Saudi