Hidayatullah.com– Indeks Kepuasan Jamaah Haji (IKJHI) Tahun 2017 merupakan Indeks Kepuasan tertinggi selama 8 tahun terakhir. Hal tersebut terungkap saat rilis IKJHI di Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Rabu (10/11).
Dalam konferensi pers yang juga dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala BPS Suharyanto memaparkan, survei tahun ini merupakan survei ke-8 yang telah dilakukan oleh BPS sejak tahun 2010 silam.
Data menunjukkan bahwa IKJHI tahun 2010 berada pada angka 81,45%, tahun 2011 naik menjadi 83,31%, 81,32% (2012), 82,69% (2013), 81,52% (2014), 82,67% (2015), sedangkan untuk tahun 2016 berada pada angka 83,83%. IKJHI tahun 2017 kembali naik menjadi 84,85%.
Menanggapi hasil survei BPS ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada BPS yang telah melaksanakan survei ini. “Ini artinya sejak tahun 2014, sejak pemerintahan Bapak Jokowi dan JK mengalami tren yang terus menaik,” ujarnya.
Menag mengakui, pada awalnya pihaknya kurang percaya diri karena peningkatan jumlah jamaah haji seiring dengan peningkatan kuota haji Indonesia, dari 168.800 jamaah di tahun 2016 menjadi 221.000 di tahun 2017 ini.
Sementara, menurut Menag, jumlah petugas haji tahun ini hanya bertambah 250 orang dari 3.250 petugas di tahun lalu menjadi hanya 3.500 petugas di tahun ini.
“Jadi kalau tahun lalu itu rasionya, 1 orang petugas menangani 51 sampai 52 orang, tahun ini menjadi 1 petugas melayani 63 jamaah,” ujar Menag Lukman.
Menag sangat bersyukur karena salah satu poin yang cukup baik peningkatannya adalah layanan petugas haji.
“Ini akan sangat membesarkan hati kita karena akan menaikkan spirit, memotivasi kita untuk bekerja lebih baik lagi,” ujar Menag lansir Kemenag.
Hadir mendampingi Menag, Direktur Jenderal PHU Nizar Ali beserta jajaran pejabat eselon II di lingkungan Ditjen PHU, Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Mastuki dan Kepala Biro Perencanaan Ali Rokhmad.
Ada Penurunan
Sementara itu, Kepala BPS Suharyanto mengatakan, survei itu dilakukan untuk mengetahui dan mengukur kepuasan jamaah haji, membuat kajian analisis serta melakukan tindak lanjutkan perbaikan terhadap aspek-aspek pelayanan yang diberikan selama penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi.
Hasil survei oleh BPS itu mengukur 10 indikator dalam pelayanan haji di antaranya pelayanan bus antarkota, pelayanan bus shalawat, pelayanan petugas, pelayanan ibadah, pelayanan hotel, pelayanan katering non-Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina), pelayanan katering Armina, pelayanan bus Armina, pelayanan tenda dan pelayanan lain-lain.
Kendati terjadi kenaikan indeks, terdapat unsur-unsur yang mengalami penurunan kepuasan pelayanan haji seperti tertinggi pada indikator bus Armina yaitu -1,76 poin, tenda -1,75 dan katering Armina -0,19. Sementara unsur lainnya mengalami peningkatan dengan beragam poin dengan bentang antara 1,50 sampai 3,11 poin.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Adapun indeks kepuasan secara mendetail yaitu bus antarkota 88,23, bus shalawat 87,72, petugas 87,38, ibadah 86,45, hotel 85,70, katering non-Armina 85,31, lain-lain 84,46, katering Armina 81,45, bus Armina 78,09 dan tenda 75,55.
Menag mengatakan pihaknya akan menggunakan hasil survei tersebut untuk evaluasi pelayanan haji dan perbaikan ke depan.
“Saya berterima kasih kepada BPS yang begitu bermakna memberikan masukan kepada kami di Kementerian Agama dalam mengelola ibadah haji melalui survei kepuasan jamaah haji Indonesia tahun 2017,” ujarnya dilansir Antara.*