Hidayatullah.com — “Manhaj Nabawi ini adalah konsep Maha Benar, sehingga mampu melahirkan manusia-manusia ‘ajaib.’ Para da’i/da’iyah semakin dibutuhkan untuk mengawal aqidah umat, di tengah hiruk-pikuk beragam informasi yang datang bagai air bah karena perkembangan zaman digital saat ini.”
Demikian disampaikan oleh Ustadz Muhammad Shaleh Usman, Ketua Departemen Pengkaderan DPP Hidayatullah, ketika membuka acara Daurah Marhalah Wustha di Semarang (Rabu, 1/11/2021). Acara ini diikuti oleh 36 da’i dan 25 da’iyah dari berbagai kota di Jawa Tengah.
Lebih lanjut Shaleh menekankan tentang pentingnya memahami manhaj dakwah, yakni manhaj yang selaras dengan jalan dakwah yang pernah ditempuh Nabi Muhammad SAW dan generasi terdahulu. Dengan jalan manhaj nabawi ini, insya’Allah dakwah akan diterima umat dengan baik.
Sementara Ustadz Ahmad Ali Subur, Ketua DPW Hidayatullah Jateng, menjelaskan tentang pentingnya proses pengkaderan dalam dakwah. Pengkaderan di masa kini hendaknya tersambung dengan generasi terdahulu hingga di akhir zaman kelak.
“Kegiatan daurah semacam ini adalah proses menyambung jembatan penghubung antara zaman kenabian, sekarang, hingga akhir zaman. Proses pengkaderan melanjutkan risalah kenabian harus terus terjaga dan direkayasa,” ujarnya.
Turut memberi materi kepada para da’i/da’iyah adalah Ustadz Sunoto Ahmad, Ketua Dewan Murabbi Wilayah Jawa Tengah. Ia juga menyoroti akan pentingnya pengkaderan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Program daurah ini adalah salah satu upaya agar para da’i/da’iyah bisa semakin mengenal pola gerakan dakwah dewasa ini. Perkembangan lembaga dakwah di daerah akan semakin melejit jika para da’inya memahami pentingnya untuk menyadarkan umat, hingga akhirnya umat dengan sukarela kembali memahami ajaran Islam dengan penuh keyakinan.”* Yusran Yauma