Hidayatullah.com—Meskipun pandemi melanda, #IndonesiaTanpaJIL ingin tetap produktif dalam berkarya. Demikian disampaikan Randy Iqbal, Koordinator Pusat #IndonesiaTanpaJIL (Korpus ITJ) dalam Rapat Kerja yang digelar di Sentul, Bogor, pada 30-31 Oktober 2021 silam.
“Rapat kerja ini kita lakukan untuk mengevaluasi hal-hal yang sudah kita lakukan sejak dimulainya kepengurusan pasca Silatnas di Yogyakarta, Februari 2020 lalu. Di samping itu, tentu saja, kita juga ingin membuat rencana-rencana besar ke depannya. ITJ masih eksis dan bersemangat,” ujar Randy.
Di masa-masa pandemi, tantangan pemikiran tidak berkurang. Ajaran Islam dan umat Muslim masih sering menjadi sasaran serangan dari kelompok-kelompok sekuler, misalnya. “Hanya karena nama Jaringan Islam Liberal atau JIL jarang terdengar lagi, bukan berarti masalahnya sudah bubar. Pada kenyataannya, pemikiran Islam liberal masih bermunculan di mana-mana. Sebelum pandemi, di tahun 2019, kita dikejutkan dengan munculnya disertasi yang menghalalkan zina,” ungkap Akmal Sjafril, salah seorang aktivis ITJ yang juga hadir dalam Raker.
Perkembangan pemikiran Islam liberal pun dapat terlihat dengan jelas di dunia maya. “Beberapa hari ke belakang, di Twitter sempat viral tangkapan layar dari percakapan via Whatsapp yang membicarakan tentang seseorang yang mulai berpikiran liberal sejak kuliah di sebuah perguruan tinggi Islam. Dia bahkan mempertanyakan alasan Allah memerintahkan manusia untuk menyembah-Nya, seolah-olah Allah itu narsis atau semacamnya. Pertanyaan-pertanyaan ini sama sekali tidak baru dan sudah muncul sejak bertahun-tahun yang lalu. Walaupun tidak diberi nama, tapi inilah pemikiran Islam liberal, yang ironisnya justru tumbuh subur di kampus-kampus perguruan tinggi Islam,” papar Akmal lagi.
Dengan kenyataan yang demikian, dapat dipahami mengapa ITJ merasa perlu untuk merapatkan barisan dan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Raker juga diadakan sehubungan dengan munculnya harapan positif dengan melihat perkembangan pandemi belakangan ini.
“Alhamdulillaah, kondisi di negeri kita sekarang berangsur-angsur membaik, dan kita berharap tren ini akan terus berlanjut. Kalau pandemi benar-benar berakhir, maka ITJ akan langsung tancap gas lagi, tentunya dengan memperhatikan prosedur kesehatan yang baik. Hampir semua troops ITJ telah menyatakan kangen berat dengan kajian-kajian offline ITJ yang selalu seru,” tandas Randy.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Meski mengaku sudah siap tancap gas segera setelah pandemi berakhir, bukan berarti ITJ vakum begitu saja semasa pandemi. Dalam raker, Sekretaris ITJ Pusat, Nuriza Ashfirahani, melaporkan bahwa kegiatan ITJ di berbagai wilayah tetap semarak, meskipun harus diadakan secara daring.
“Terhitung sejak Silatnas di Yogyakarta pada Februari 2020, sampai Oktober 2021, ITJ Pusat telah menggelar sebanyak 42 kajian. Kalau ditotal dengan kegiatan di chapter-chapter, semuanya ada 159 kegiatan. Sebagian besarnya berupa kajian, ada juga campaign di media sosial, dan aksi-aksi kemanusiaan seperti penggalangan dana dan sebagainya,” ujar Nuriza.*/ ITJ Media Center