Hidayatullah.com– Annisa Hidayatullah Kutai Timur (Kutim) bekerja sama dengan Syabab Hidayatullah dan UKM IMAM (Unit Kegiatan Mahasiswa Ikatan Mahasiswa Masjid) STAI Sangatta terus berupaya memperkuat sinergi dan semangat nasionalisme bela negara.
Mereka menggelar program kerja Go To Campus, dengan menyelenggarakan kegiatan Seminar Milenial yang bertajuk “Peran Generasi Muslim dalam Menjaga keutuhan NKRI”. Kegiatan bertempat di Masjid Kampus Stais Sangatta, Ahad (17/11/2019).
Hadir sebagai narasumber salah seorang ustadz Dzulkifli MS selaku Kepala Departemen Dakwah dan Pengkaderan DPD Hidayatullah dan Mahfud Ifendi MPdI selaku Kaprodi MPI STAI Sangatta.
Kegiatan tersebut banyak dihadiri oleh berbagai elemen organisasi kepemudaan di antaranya lembaga organisasi kemahasiswaan BEM STAIS, STIPER, STIE, serta Pemuda Muhammadiyah (PM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Nasyiatul Aisyiah (NA), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan PC PMII Kutai Timur.
Menurut ketua penyelenggara seminar sekaligus penanggung jawab Annisa Hidayatullah Kutim, Sitti Aisyah, ada dua hal yang menjadi fokus mereka dalam menjalankan kegiatan tersebut.
“Yaitu memberikan pemahaman kepada para peserta seminar tentang peran yang harus dijalankan sebagai individu generasi pelanjut tonggak utama dalam mengokohkan NKRI, usaha seperti apa yang harus dilakukan serta bagaimana bersikap sebagai pribadi Muslim yang tangguh. Dan yang kedua melalui acara ini dapat menjalin silaturahim dengan pihak kampus STAI Sangatta serta menguatkan jalinan ukhuwah Islamiyah,” ungkapnya.
Salah satu pemateri, Dzulkifli mengungkapkan bahwa konsep Islam dalam membangun tatanan negara dimulai dari menata diri sendiri, selanjutnya rumah tangga, masyarakat, kemudian negara, dimana konsep panutan dan referensi utama dalam segala aspek kehidupan adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai profil manusia sempurna.
Sedangkan tahapan terbentuknya pribadi Muslim yang menjadi embrio lahirnya negara yang berperadaban terangkum dalam 5 surah sebagai kerangka, yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5 berisi tentang ketauhidan, Surat Al-Qalam ayat 1-7 orientasi hidup ber-Quran, Surat Al-Muzammil ayat 1-10 berisi nutrisi rohani menguatkan spirit menghadapi problema hidup, Surat Al-Muddatsir 1-7 yang poinnya mendakwahkan dan menyebar kasih sayang serta kebaikan, lalu Surat Al-Fatihah gambaran utuh terciptanya tatanan masyarakat penuh kasih sayang, berkeadilan, dan perdamaian.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Senada dengan hal itu, Mahfud Ifendi mengemukakan bahwa Indonesia sebagai negara plural/majemuk dengan berbagai suku bangsa, budaya, dan bahasa membutuhkan integrasi nasional sebagai bentuk dari usaha nyata dalam menjaga keutuhan NKRI.
Selain itu, ungkapnya, peran pemuda sebagai warga negara dapat dirumuskan dalam 7 poin. Salah satunya adalah mengimplementasikan 45 butir pengamalan Pancasila, mengobarkan semangat nasionalisme dalam jiwa, serta toleransi terhadap keberagaman yang terdapat pada bangsa kita dan Pancasila sebagai DNA bangsa Indonesia, tuturnya.* Kiriman Dzulkifli MS