Hidayatullah.com– Sabtu (17/08/2019) lalu, akun Instagram @tanpajil milik Komunitas #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) menayangkan sebuah gambar tangan yang mengepal dan teracung ke atas. Pada publikasi tersebut tertulis teks bercorak merah-putih: “Indonesia Merdeka, Merdeka Menjadi Indonesia”.
Bersama grafis itu, tercantum semacam seruan untuk merenungi kembali makna kemerdekaan. Beginilah teks yang tertulis:
“Alhamdulillaah, atas berkat rahmat Allah SWT, Republik Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya 74 tahun yang lalu. Untuk ukuran sebuah bangsa, 74 tahun masih relatif singkat. Setiap tahunnya, bangsa Indonesia menghadapi banyak tantangan, dan setiap saatnya juga bangsa ini membuktikan ketangguhannya.
Meskipun telah merdeka sejak 1945, perjalanan sejarah Indonesia tidak ‘lurus-lurus’ saja. Setelah umat beragama merebut kemerdekaan, justru kaum sekuler dan komunis-lah yang terus-menerus berupaya mengklaim kekuasaan. Demi memuluskan ambisinya, mereka bersedia melakukan apa saja, termasuk menumpahkan darah.
Mendekati tiga perempat abad usianya, Indonesia masih belum bebas dari tekanan asing, mulai dari hutang hingga pemikiran. Yang terakhir terbukti lebih gawat, sebab akibatnya lebih fatal. Bangsa Indonesia masih ‘dipaksa’ untuk melihat dirinya sendiri dengan kacamata Barat; masyarakat Jawa melihat sejarahnya dari kacamata Raffles dan Geertz, sekularisme terus dipaksakan, dosa-dosa komunisme hendak dilupakan, agama dinistakan dan sumbangsih umatnya diabaikan, bahkan kini penyimpangan seksual mau dianggap normal, demi mendapatkan penilaian baik dari bangsa-bangsa lain.
Kami, #IndonesiaTanpaJIL, menyambut Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2019 dengan menyeru seluruh elemen bangsa untuk meninggalkan perasaan inferior dan mengenang kembali kepribadian bangsa, yaitu kepribadian yang berdasarkan Pancasila, berakar tunjang dari Ketuhanan Yang Maha Esa. Jangan melupakan sejarah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
74 tahun yang lalu, Indonesia telah merdeka. Kini, saatnya kita merdeka untuk menjadi Indonesia!”
Menurut Koordinator Pusat (Korpus) ITJ, Akmal Sjafril, ITJ masih akan menyampaikan beberapa pesannya tentang kemerdekaan dalam beberapa hari ke depan.
“Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap tanah air yang kami cintai ini. Indonesia bukan hanya harus merdeka, tapi harus benar-benar merdeka menjadi Indonesia,” tandasnya.* (lam/ITJ)