Hidayatullah.com–Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia yang tidak lama lagi akan beralih status menjadi “Institut Ekonomi dan Bisnis Islam Tazkia”.
Dalam kunjungan ke Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee Malik di Putrajaya, Kuala Lumpur belum lama ini, Dr Murniati Mukhlisin, Ketua STEI Tazkia menjelaskan bahwa kehadiran manajemen Tazkia kali ini adalah untuk melaporkan keberadaan Tazkia dan membahas tentang berbagai kesempatan untuk beraliansi.
Turut hadir dalam kunjungan itu, Dr Muhammad Syafii Antonio (Chairman Tazkia Group), Agus Haryadi (Ketua Yayasan Tazkia) dan Mukhamad Yasid (Direktur Pascasarjana Tazkia).
Menteri Pendidikan Malaysia pada kesempatan itu menyatakan dukungannya untuk pengukuhan status akreditasi Tazkia di Malaysia, mengadakan double degree antara kampus Tazkia dan kampus-kampus di Malaysia serta menggelar aliansi untuk mengembangkan keuangan mikro syariah di bawah naungan kampus-kampus di Malaysia seperti yang telah dijalankan Tazkia selama 10 tahun terakhir.
Dosen dan mahasiswa Tazkia telah terlibat aktif dalam mengembangkan program pemberdayaan masyarakat dhuafa melalui praktik keungan mikro syariah yang dinaungi oleh Tazkia Micro Finance Centre, pimpinan Andi Ihsan Arkam.
“Sumber dana yang didapat adalah dari dana hibah, CSR, infaq dan sedekah baik dari individu, instansi swasta dan pemerintah. Dana bergulir yang tidak pernah habisnya ini hingga kini sudah membengkak menjadi pembiayaan-pembiayaan produktif dan sudah dibuktikan telah meningkatkan taraf hidup anggotanya yang sudah hampir mencapai 10 ribu orang tersebar di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat,” ujar Murniati.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ia melanjutkan, nilai pembiayaan bergulir ini sudah mencapai 70 milyar dari dana awal yang hanya 6 milyar dengan angka pembiayaan macet kurang dari satu persen.
Hal ini akan menyelesaikan tiga hal yang masuk dalam visi misi kami yaitu kemiskinan keuangan, kemiskinan sosial dan pada akhirnya mencapai pemberantasan kemiskinan religi, tutup Murniati.*/Rizqi Zakiya