Hidayatullah.com– “Cinta Negeri Peduli Kesehatan. Jelajah Kota dan Kabupaten NTT.” Ini tema yang diusung Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) NTT dalam rangka kegiatan Bakti Sosial dan Khitanan Massal yang dilakukan di dua tempat.
Acara ini digelar pada Sabtu (10/03/2018), bertempat di Jl Pengangsaan 01 No 6 SDIT al Muttaqin, Kota Kupang, dan pada Ahad (11/03/2018) di halaman rumah Marmin, Ketua RW 4 RT 11 Kelurahan Oesao, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.
Suasana toleransi antar pemeluk berbeda agama begitu terasa dalam acara ini. Selain umat Islam, ratusan orang dari anak-anak hingga pemuda gereja mengikuti bakti sosial tersebut.
Hadir memberikan sambutan Imam Masjid Oesao, H Maslan Arsyad. Ia menjelaskan, khitan merupakan syariat yang telah lama ada dibawa oleh Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam hingga dilanjutkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Menurutnya, tradisi khitan berlaku untuk semua pemeluk agama samawi. Meski sampai sekarang umat Islam yang meneruskan, kata dia, tak mengapa umat beragama lain mempraktikkan demi menjaga kesehatan.
Bakti sosial berupa khitanan massal itu dilaksanakan atas kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Lazis PLN NTT. Masyarakat dengan senang hati turut mengikuti kegiatan yang juga dalam rangka menyinkronkan dengan program pemerintah itu.
“Kami siap mendukung program kerja pemerintah, terkait melayani kesehatan dan menyinkronkan program kerja kami dengan pihak terkait,” papar Ruslan selaku Ketua BSMI NTT.
Ruslan menambahkan, ketika diumumkan akan ada pelaksanaan khitanan ini, banyak pemuda yang mendaftar justru dari kalangan non-Muslim.
“Awalnya kami tidak yakin sebanyak itu karena target hanya 100 peserta. Tetapi di luar dugaan malahan melebihi target yaitu 150-an peserta,” tambahnya.
Rodrik (bukan nama sebenarnya) ketika ditanya dari mana mendapatkan informasi tentang khitan itu, ia menjelaskan, dari tetangganya seorang Muslim.
Baca: Terkesan Pergaulan Umat Islam, Petrus Sekeluarga Bersyahadat di Kupang
“Katanya kalau sunat itu menjaga kesehatan alat reproduksi dan lagian juga biaya sunat saat ini mahal mencapai Rp 300 ribu. Dengan mengikuti program ini, kan, gratis serta membawa pulang bingkisan,” imbuh Rodrik.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Total yang mendaftar pada hari pertama dan kedua sebanyak 179 peserta. Dari jumlah tersebut, terdapat 60 orang Muslim dan 119 Katolik. Secara umum terdiri dari anak-anak sebanyak 77 orang dan dewasa 102 orang.
Kegiatan ini kali kedua dilakukan oleh BSMI. Kali pertama dilakukan di Kabupaten TTS pada tahun 2017 lalu.* Usman Aidil, pegiat komunitas PENA di NTT
Baca: Di Kupang, Warga Non-Muslim Termasuk Pendeta Diberi Daging Qurban