Hidayatullah.com– Qurban Masuk Desa merupakan program menyambut Hari Raya Idul Adha 1438 H. Program ini tidak lepas dari kondisi masyarakat desa yang belum semua dapat menikmati daging qurban saat Idul Adha.
Bahkan, menurut Laznas BMH, penggagas program ini, masih ada desa di negeri ini yang sejak Indonesia merdeka belum pernah menjadi tempat sasaran distribusi daging qurban.
“Oleh karena itu, BMH yang memiliki core dakwah dan pendidikan serta pemberdayaan ekonomi masyarakat kecil di pedalaman tahun ini mengangkat Program Qurban Masuk Desa.
Baca: Di Kupang, Warga Non-Muslim Termasuk Pendeta Diberi Daging Qurban
Kami memfasilitasi kaum Muslimin untuk peduli dan konkret ikut serta membahagiakan mereka yang tidak mudah dijangkau di desa-desa di 30 provinsi di Indonesia,” ujar Direktur Komunikasi dan Penghimpunan BMH Pusat Rama Wijaya baru-baru ini.
Melalui Qurban Masuk Desa, momentum Idul Adha diharapkan dapat mensolusikan problematika tentang gizi buruk dan rawan pangan masyarakat desa. Pada saat yang sama juga bagaimana menghidupkan semangat persaudaraan secara lebih hidup antar sesama kaum Muslimin.
“Dengan jaringan yang telah ada di seluruh pelosok Nusantara, mulai dari Kantor Perwakilan, guru dan Dai Tangguh, BMH siap menjadi mitra terbaik Anda dalam membahagiakan warga desa di seluruh Indonesia,” tegas Rama Wijaya.
“Melalui Qurban Masuk Desa kita dapat membantu pemerintah untuk meningkatkan geliat pembangunan secara berkelanjutan, sebagaimana termaktub dalam Sustainable Development Goals (SDG), dan pemberdayaan masyarakat miskin yang berada di daerah 3T yakni, daerah Terdepan, Terdalam, dan Terpencil di NKRI ini,” imbuhnya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Qurban Masuk Desa katanya sebagai satu jawaban konkret untuk masyarakat desa.
Karena mereka katanya tidak saja menjadi objek penerima manfaat dengan hanya menyembelih dan membagikan daging qurban, tetapi mereka juga berinteraksi dengan Dai Tangguh, sehingga proses pembinaan secara berkelanjutan sangat mungkin untuk diwujudkan.*