Hidayatullah.com–Dalam acara tatap muka dengan masyarakat Indonesia di KBRI Islamabad, kunjungan kerja/kunker anggota DPR ke Pakistan dapat dukungan positif dari para mahasiswa. Pasalnya pejabat negara baik eksekutif maupun legislatif terbilang jarang yang berkunjung ke Pakistan.
“Sudah dipastikan para pejabat negara yang ke Pakistan betul-betul hendak bekerja dan bukan sekedar ingin jalan-jalan,” tutur Samsul Hadi salah seorang wakil dari organisasi kemahasiswaan PPMI.
Pada Rabu (27/07/2016), rombongan delegasi DPR RI yang diketuai oleh Ir. H. Tjatur Sapto Edi MT (Fraksi PAN) dan Anggota Delegasi H. Hamdhani, S.Ip, M.Sos (Fraksi-P.Nasdem), didampingi oleh staf dari Kemenlu RI adakan pertemuan dengan Dubes RI, Iwan Suyudhie Amri yang dihadiri oleh keluarga besar KBRI dan perwakilan mahasiswa Indonesia di Islamabad. Kunjungan rombongan DPR ke Pakistan dalam rangka mengikuti Standing Committee Meeting on Economic and Sustainable Development dari Asian Parliament Assembly di Islamabad dari tanggal 26-27 Juli 2016.
Di hadapan anggota DPR, Dubes RI menyampaikan updates mengenai situasi dan kondisi terkini di Pakistan. “Hubungan Indonesia-Pakistan terus berjalan baik dan konstruktif yang dilandasi oleh kedekatan sejarah” tutur Dubes. Faktanya interaksi antara masyarakat kedua negara sudah berlangsung sangat lama bahkan sejak sebelum kemerdekaan dicapai oleh kedua bangsa.
Selama Revolusi Nasional Indonesia, Muhammad Ali Jinnah (founding father Pakistan) aktif mendorong tentara muslim masuk di tentara Kemaharajaan Britania untuk bergabung dengan masyarakat Indonesia dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda di Indonesia. Akibatnya 600 tentara muslim dari Angkatan Darat Kemaharajaan Britania membelot dari pasukan kolonial lalu bersekutu untuk membela Indonesia.
Saat ini, kedua negara adalah anggota OKI dan Kelompok D-8 Negara Berkembang. Disampaikannya pula bahwa berdasarkan BBC World Service Poll tahun 2015, 80% dari masyarakat Indonesia memiliki persepsi positif tentang Pakistan.
“Dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang ‘paling pro’ terhadap Pakistan di dunia,” ungkap Dubes.
Sementara itu, delegasi DPR juga menyampaikan updates berbagai perkembangan di tanah air.
“Kami sangat senang dapat berkunjung ke Pakistan dan yang lebih membuat kami senang adalah sambutan hangat masyarakat Pakistan akan kehadiran Indonesia di acara ini,” tutur Ketua delegasi DPR.
“Boleh dibilang diantara delegasi parlemen dunia yang hadir, Indonesia dinilai paling aktif dan well prepare dalam setiap isu yang dibahas,” sambungnya lagi. Disampaikan pula bahwa sebuah kebanggaan bahwa nama Indonesia berkali-kali disebut dalam setiap sesi pertemuan di parlemen, hal tersebut menurutnya tidak terlepas dari upaya Dubes RI dalam mempromosikan dan menjaga citra positif Indonesia di Pakistan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Selain itu delegasi DPR juga menyampaikan harapan kepada Dubes RI untuk menjajagi peluang eksplorasi batu bara Pakistan oleh para ahli dari Indonesia dan juga peluang impor sapi “halal” Pakistan ke Indonesia.
“Dua hal ini tengah dibutuhkan oleh Indonesia dan menjadi potensi besar bagi peningkatan nilai perdagangan di kedua negara,” pungkas delegasi DPR.
Dalam dialog dan tanya jawab dengan mahasiswa, delegasi DPR berjanji akan memperjuangkan terealisasinya program pemberian beasiswa melalui Kementerian Dikti, khususnya bagi para mahasiswa Indonesia berprestasi yang sedang belajar di Pakistan. Mahasiswa Indonesia di Pakistan berasal dari hampir semua daerah di Indonesia dan rata-rata belajar di International Islamic University (IIU)-Islamabad. “Banyak dari mereka yang berprestasi dengan meraih IPK di atas 3.50/4,00 bahkan 3 diantaranya memiliki IPK 4.00/4,00 (excellence),” tutup Dubes.
Acara pertemuan ini diakhiri dengan pertukaran cindera mata dan ramah tamah makan malam bersama.*/kiriman Muladi (Pakistan)