Hidayatullah.com–Sebanyak lima orang mahasiswa Indonesia unjuk ketangkasan Pencak Silat di Ballroom Kepresidenan Qa’ah Shadaqah, Khartoum, Sudan Senin, (26/10/2015).
Acara yang bertajuk Festival Penyambutan Mahasiswa Baru non Sudan ini diselenggarakan oleh Ri’ayah ath-Thullab Wafidin bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Sudan.
Kegiatan festival menghadirkan sejumlah tamu penting, di antaranya Wakil Presiden Sudan Prof. Dr. Abdurrahman Shadiqul Mahdi, Menteri Pendidikan dan Penelitian Sumayyah Abu Kasyawwah, sejumlah rektor universitas, dan ribuan mahasiswa asing dari 45 negara yang berstatus mahasiswa di Sudan.
Dalam pertunjukan unjuk kebolehan di festival tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang maju dengan penampilan Seni Beladiri Pencak Silat.
“Alhamdulillah, kami menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang maju dengan beladiri khas Indonesia,” ucap Dede Shobarna, salah seorang peserta.
Menurut Dede yang juga menjabat Ketua Perkumpulan Silat di Sudan, mahasiswa Indonesia sudah dikenal dengan keahlian beladiri Silat. Setidaknya sudah enam kali diundang untuk unjuk kebolehan silat di Sudan.
“Ini penampilan ke-6 kami dalam berbagai acara serupa di Sudan,” imbuh Dede.
Berbekal pengalaman yang cukup selama malang melintang di dunia persilatan, terutama sejak tampil dalam berbagai event kegiatan, akhirnya Dede diminta untuk membuka kelas beladiri Pencak Silat sekaligus menjadi pengajar silat di Sudan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Diketahui, hingga kini tercatat ada tiga puluh orang yang menjadi murid silat di Sudan. Mereka berasal dari tujuh negara yang berbeda.
“Saya berharap pencak silat ini bukan hanya dikenal sebagai budaya asli Indonesia saja. Tapi bisa juga digunakan untuk berjihad nantinya,” terang Dede semangat.*/Abidurrahman Sibghatullah, mahasiswa Universitas Islam Internasional Afrika, Khartoum