Lanjutan dari artikel PERTAMA
Oleh: Abdullah Nafi’ Adhuha
Pada dasarnya, sesungguhnya mempelajari (menghafal) al-Qur’an lebih kepada persoalan iman. Iman kita kepada Allah, Malaikat, para Rasul, begitu pula iman kepada Kitab-Nya.
Bahwa kita yakin Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Yakinkah kita kepada Allah, bahwa Allah telah menurunkan al-Qur’an kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril? Yakinkah kita bahwa Allah juga telah memudahkan al Qur’an untuk dipelajari, dipahami, termasuk juga dihafalkan?
Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al Qur’an untuk diingat (dijadikan pelajaran) maka adakah orang yang mengambil pelajaran.” (QS: Al Qamar : 17)
Allah Subhanallahu wa Ta’ala mengulang ayat di atas sebanyak empat kali dalam surat yang sama dengan redaksi (lafadz) yang sama pula, yakni di ayat 17, 20, 32 dan 40. Betapa dalam hal ini Allah menegaskan kepada kita bahwa Ia benar-benar telah mudahkan al-Qur’an untuk dipelajari.
Di dalam kitab tafsirnya, Imam Jalalain menjelaskan ayat ini bahwa Allah telah memudahkannya untuk dihafal dan Allah telah mempersiapkannya untuk mudah diingat. Yakni yang mau mengambilnya sebagai pelajaran dan menghafalnya.
Penggunaan kata Istifham (هل) di sini mengandung makna perintah, yakni hafalkanlah al-Qur’an itu oleh kalian dan ambillah sebagai nasihat buat diri kalian. Sebab tidak ada orang yang lebih hafal tentang Al-Quran selain daripada orang yang mengambilnya sebagai nasihat buat dirinya. (Tafsir Jalalain 383)
Sungguh cukuplah satu redaksi yang diulang-ulang ini menjadi bukti bagi kita bahwa Allah benar-benar telah memberikan jaminan kepada kita tentang telah dimudahkannya al-Qur’an untuk dipelajari dan dihafalkan. Lantas, tidakkah kita mau mengambil pelajaran darinya? Tidak yakinkah kita akan kekuasaan Allah, terhadap janji-Nya?
Kedua, bagaimana pun kondisi kita, berikanlah keluarga kita pendidikan tentang al-Qur’an. Bantulah mereka agar mereka dekat dengan al-Qur’an, gemar membaca bahkan hingga mereka menjadi penghapal al-Qur’an secara sempurna.
Janganlah pernah berkata: “Tapi anakku bukanlah anak yang cerdas, bagaimana ia bisa menghapal Qur’an?” atau “tapi anakku adalah anak yang tidak sempurna?”.
Sungguh, yang kita butuhkan bukanlah kecerdasan atau pun kesempurnaan. Tapi yang kita butuhkan adalah keyakinan, pengorbanan kita untuk meluangkan waktu, menemani, mengajari dan membimbing mereka untuk mempelajari al-Qur’an.
Betapa banyak keutamaan dan kemuliaan yang bisa diraih bagi orang yang mempelajari dan mengajarkan al-Qur’an. َRasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَ عَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda:
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَتَعَلَّمَهُ وَعَمِلَ بِهِ أُلْبِسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَاجًا مِنْ نُورٍ ضَوْؤُهُ مِثْلُ ضَوْءِ الشَّمْسِ وَيُكْسَى وَالِدَيْهِ حُلَّتَانِ لاَ تُقَوَّمُ بِهِمَا الدُّنْيَا فَيَقُولَانِ: بِمَا كُسِيْنَا هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Barangsiapa yang membaca al-Qur`an, mempelajarinya dan mengamalkannya kelak pada hari kiamat dikenakan mahkota dari cahaya yang sinar kemilaunya seperti cahaya matahari. Dan bagi kedua orang tuanya masing-masing dikenakan untuknya dua pakaian kebesaran yang tak bisa dinilai dengan dunia. Maka kedua orangtuanya bertanya: ‘ karena apa kami diberi pakaian (kemuliaan) seperti ini?’ Maka dijawab: ‘Karena anak kalian berdua belajar dan menghapal al-Qur`an’.” (Mustadrak Al-Hakim, 1/568)
Oleh karena itu, bimbing dan ajari mereka Al-Qur’an dengan penuh ikhlas. Ajari mereka sedini mungkin, sebagaimana yang dilakukan ayah Fajar. Bimbinglah dengan kesabaran. Tanamkan dalam dirinya keyakinan bahwa Allah benar-benar telah memudahkan al-Qur’an untuk dipelajari dan dihafalkan.
Ya Allah jadikanlah kami, keluarga dan keturunan kami sebagai para penjaga al-Qur’an.*
Penulis adalah pengasuh Pondok Pesantren Ar Rahmah Hidayatullah Malang. Email: [email protected]