Sambungan artikel PERTAMA
Seorang juru bicara untuk Dewan Keamanan Nasional mengatakan Trump berkomitmen pada strategi saat ini yang dia tanda tangani setelah berbulan-bulan pembahasan.
“Tidak ada usulan dari Erik Prince yang dipertimbangkan,” juru bicara itu mengatakan. “Presiden, seperti kebanyakan orang Amerika, ingin melihat lebih banyak kemajuan di Afghanistan. Meskipun begitu, dia juga mengakui bahwa mundur secara tiba-tiba dari Afghanistan akan mengarah pada munculnya kembali tempat perlindungan bagi teroris, menempatkan keamanan nasional dan nyawa orang Amerika dalam bahaya.”
Dalam briefing baru-baru ini dengan Trump, para penasihat presiden telah menekankan kemungkinan resolusi politik dengan Taliban dan tidak menonjolkan kurangnya kemajuan militer, para pejabat mengatakan.
“Presiden mendengar tentang kemajuan militer dan politik Afghanistan dan kemungkinan rekonsiliasi selama briefingnya, namun dia jarang mendapat gambaran lengkap terkait keamanan di lapangan,” kata salah satu pejabat senior AS yang melihat materi briefing.
Baca: Serdadu Bayaran Blackwater Divonis Bersalah Atas Pembunuhan di Baghdad tahun 2007
Juru bicara NSC mengatakan, meskipun begitu, bahwa presiden mendapat pengarahan secara reguler terkait Afghanistan, dan “pengarahannya bersifat komprehensif, mencakup perbaikan positif maupun tindakan bermasalah.”
Seorang pejabat pertahanan mengatakan strategi AS saat ini di Afghanistan mungkin tidak menunjukkan hasil yang signifikan setidaknya hingga musim panas mendatang, menyulitkan upaya meyakinkan presiden untuk tetap dengan strategi tersebut.
“Upaya baru-baru ini akan menunjukkan hasil, tetapi bisa saja muncul setahun ke depan atau lebih sebelum misi baru yang disarankan membuat perbedaan nyata, menyebar luas di lapangan,” kata pejabat tersebut.
Baca: Sekuriti Blackwater Divonis Penjara Puluhan Tahun terkait Pembunuhan Warga Sipil
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ketertarikan kembali Trump terhadap privatisasi dipicu oleh video baru yang diambil oleh Prince, menurut seorang pejabat pemerintahan senior, yang dimana Prince berpendapat bahwa menempatkan kontraktor swasta daripada tentara AS, dan menggunakan sumber daya pemerintah yang terbatas, akan menghemat uang AS.
Gedung Putih saat ini tidak berencana untuk meninjau kembali kebijakan komprehensif Afghanistan. Sedangkan Prince mengatakan dia berharap beberapa hari mendatang dapat berbicara dengan beberapa pejabat di Dewan Keamanan Nasional mengenai usulannya. Dia mengatakan bahwa sementara tahun lalu dia merundingkan itu dengan Menteri Pertahanan James Mattis dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ketika Pompeo masih menjadi direktur CIA, dia belum berbicara kepada John Bolton, yang menjadi penasihat keamanan ketiga Trump pada April.*/ditulis Carol E. Lee, Courtney Kube and Josh Lederman dari laman NBCNews