Hidayatullah.com–Pew Research Centre (PRC), sebuah lembaga riset Amerika, dalam laporan terbarunya mengatakan agama Islam akan menggantikan Kristen sebagai agama terbesar pada tahun 2070 nanti.
Sementara itu, India akan memiliki populasi Muslim terbesar di dunia pada tahun 2050. Menurut PRC, India akan menjadi rumah untuk lebih dari 300 juta Muslim pada tahun 2050 – menggantikan Indonesia.
Pada tahun 2010, jumlah Muslim hanya 1,6% dari populasi penduduk bumi. Namun, trend saat ini menunjukkan Islam menjadi agama kedua terbesar di dunia setelah Kristen. Dan berkembang paling cepat di dunia.
“Pemeluk Islam juga merupakan kelompok umur termuda dari semua dibandingkan kelompok agama besar lainnya. Usia rata-rata muslim pada tahun 2010 adalah 23 tahun. Tujuh tahun lebih muda dari usia rata-rata non-Muslim,” demikian menurut laporan PRC dikutip uk.news.yahoo.com belum lama ini.
Baca: Populasi Muslim Akan Naik Dua Kali Lipat Menyalip Kristen di Tahun 2050
Sebagai hasilnya, umat muslim sudah menjadi bagian yang terbesar, atau akan segera menjadi terbanyak, pada titik dimana mereka mulai memiliki anak. Hal ini, dikombinasikan dengan tingkat kesuburan yang tinggi, akan mendorong pertumbuhan penduduk Muslim dunia.
Untuk lebih spesifiknya, laporan tersebut juga mengemukakan bahwa 3,3 juta Muslim tinggal di Amerika Serikat. Terbilang sebagai 1% dari populasi penduduk Amerika. Sebuah angka yang diperkirakan tumbuh menjadi 2,1% pada tahun 2050.
Baca: Islam di Barat: Dibenci Kemudian Dicintai
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Laporan yang sama juga mengklaim bahwa 10% dari penduduk Eropa akan menjadi Muslim pada tahun 2050.
Menggambarkan kontinyuitas peningkatan jumlah pemeluk agama ini, laporan tersebut menambahkan “Sebagai negara tempat Islam berasal, kawasan Timur Tengah – Afrika Utara, hanya menjadi rumah untuk 20% Muslim dunia.
Mayoritas penduduk muslim (62%) tinggal di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, India, Pakistan, Bangladesh, Iran, dan Turki./ Khawlah bint al-Azwar