Hidayatullah.com– Transportasi merupakan urat nadi suatu daerah. Begitu pula dengan kawasan pedalaman di Kalimantan Timur (Kaltim) yang dilewati aliran Sungai Mahakam.
Masyarakat Kaltim menjadikan Sungai Mahakam sebagai salah satu sarana tranportasi air untuk berbagai kebutuhan.
Sungai besar dengan panjang sekitar 920 km ini melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat di bagian hulu, hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda di bagian hilir.
Moda transportasi di sini berbagai macam, mulai ketinting, speedboat, maupun jenis-jenis kapal lainnya.
Tarif menumpanginya pun bermacam-macam, mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 800 ribu, sesuai dengan jarak kampung yang ingin ditempuh.
“Bermacam-macam alat tranportasi di daerah, tapi kebanyakan mereka (warga) lebih memilih memakai speedboat untuk ke kampung sebelah,” ungkap salah seorang warga kampung Datah Bilang, Junaedi kepada hidayatullah.com ditemui di kampung Datah Bilang, Kecamatan Long Melaham, salah satu kawasan pedalaman di Kabupaten Mahakam Hulu (Mahulu), Kaltim, Sabtu (30/12/2017).
Junaedi menambahkan, untuk jalur darat ke wilayah pedalaman tersebut ada saja sebenarnya, tapi sangat jarang.
“Keadaan jalannya parah, apalagi jika curah hujan tinggi, maka kubangan lumpur berserakan di jalan dan menyulitkan kendaraan untuk dilalui,” ungkapnya.* Zulkarnain
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Baca: Lika-liku Dai di Mahulu