SEBAGAIMANA nafsu syahwat bercampur dengan daging dan darah manusia, maka kekuasaan setan juga berjalan dalam daging dan darah, dan mengelilingi hati dari segala pinggirnya. Karena itu Nabi Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya setan itu berjalan pada manusia pada tempat jalannya darah. Maka sempitkanlah tempat jalannya itu dengan lapar.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Yang demikian itu karena lapar menghancurkan nafsu syahwat. Tempat jalannya setan ialah nafsu syahwat. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Aku akan duduk mengganggu mereka dari jalan yang lurus. Kemudian, aku datang kepada mereka dari hadapan dan dari belakangnya, dari kanan dan dari kirinya.” (QS. Al-A’raf: 16-17).
Nabi Muhammad Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya setan itu duduk mengganggu manusia dengan beberapa jalan. Ia duduk melakukan gangguan itu dengan jalan Islam. Setan itu berkata kepada manusia: ‘Apakah kamu masuk Islam, meninggalkan agamamu dan agama nenek moyangmu?’ Tetapi manusia itu menantang setan dan memeluk Islam. Kemudian, setan itu duduk mengganggu manusia dengan jalan hijrah. Setan itu berkata: ‘Apakah kamu akan berhijrah, meninggalkan bumimu dan langitmu?’ Tetapi manusia itu menantang setan dan berhijrah.
Kemudian setan itu duduk dan mengganggu manusia dengan jalan jihad. Setan itu berkata: ‘Apakah kamu akan berjihad? Kamu akan berperang, lalu kamu terbunuh. Maka istrimu akan dikawini oleh orang lain dan hartamu akan dibagi-bagikan.’ Tetapi manusia itu menantang setan dan berjihad. Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa berbuat demikian, lalu meninggal, maka berhak bagi Allah untuk memasukkannya ke dalam surga.” (HR. An-Nasa’i).
Rasulullah menyebut arti bisikan, yaitu: gurisan-gurisan (khawatir) dalam hati yang terguris dari seorang pejuang (mujahid) bahwa ia akan terbunuh dan istrinya akan dikawini oleh orang lain dan gurisan-gurisan lain, yang mengelakkan dari jihad.
Allah telah memperkenalkan musuhnya pada banyak tempat dalam kitab suci-Nya, untuk diimani dan dipeliharakan daripadanya. Allah berfirman:
“Sesungguhnya setan itu musuh kamu. Sebab itu perlakukanlah dia sebagai musuh! Dia hanya mengambil kawan separtainya, supaya menjadi isi neraka yang menyala.” (QS. Al-Fathir: 6).
Orang yang bertakwa tidak sukar baginya menutup pintu setan dan menjaganya dengan penjagaan, yakni: pintu-pintu yang tampak dan jalan yang terang yang membawa kepada kemaksiatan zahiriyah. Sesungguhnya mereka jatuh pada jalan-jalannya yang tersembunyi.
Yang sukar ialah, pintu-pintu yang terbuka bagi setan kepada hati itu banyak, sedang pintu malaikat itu sebuah saja. Dan pintu yang sebuah itu menyerupai dengan pintu-pintu yang banyak tadi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Abdullah bin Mas’ud radiyallahu anhu berkata: Rasulullah telah menggariskan bagi kami pada suatu hari, seraya berkata: “Inilah jalan Allah!” Kemudian, beliau menggariskan beberapa garis, di sebelah kanan dan di sebelah kiri garis tadi. Kemudian, beliau bersabda: “Inilah jalan-jalan dan pada tiap-tiap jalan ini ada setan yang mengajak kepadanya.” Lalu beliau membaca ayat ini yang artinya:
“Sesungguhnya inilah jalanku yang lurus, maka ikutilah! Dan janganlah kamu turutkan jalan-jalan (selain jalan Allah).” (QS. Al-An’am: 153).*/Sudirman STAIL
Sumber buku: Tentang Rahasia Keajaiban Hati. Penulis: Al-Ghazali.