KHITAN dapat mengurangi risiko pria terkena kanker prostat hingga 60 persen, demikian penelitian baru mengungkapkan.
Khitan pada laki-laki dilakukan dengan berbagai alasan, termasuk untuk tujuan agama dan kesehatan.
Penelitian baru menyebutkan, terdapat bukti khitan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
Mail Online, Jumat (30/5/2014) memberitakan, penelitian di Kanada mengungkapkan, laki-laki yang dikhitan lebih kecil kemungkinannya memperoleh penyakit.
Laporan yang dipublikasikan dalam jurnal BJU International itu menunjukkan, pria yang dikhitan saat berusia satu tahun, 14 persen lebih kecil kemungkinannya terkena kanker prostat daripada rata-rata.
Namun, pria yang melakukan prosedur khitan setelah usia 35 adalah 45 persen lebih kecil kemungkinannya terkena.
Efek perlindungan terbesar ditemukan pada laki-laki berkulit hitam. Mereka 60 persen lebih kecil kemungkinannya memperoleh kanker prostat jika mereka dikhitan.
“Ini penemuan sangat menarik, laki-laki kulit hitam memiliki tingkat tertinggi terkena kanker prostat di dunia, dan ini tidak pernah dijelaskan,” kata Dr Marie-Elise Parent dari University of Quebec, Kanada.
“Penemuan ini menemukan jaminan pemeriksaan lebih lanjut dalam studi masa depan, bahwa pria berkulit hitam akan lebih banyak melaksanakan khitan.”
Dr Parent mencatat, khitan dapat mengurangi risiko tertular dan terjangkiti infeksi seksual menular, yang dianggap sebagai faktor risiko untuk kanker prostat .
Menurut penelitian, penurunan risiko terkena kanker prostat berkurang pada laki-laki dikhitan saat usia lebih muda.
“Kami tidak tahu mengapa efek perlindungan terjadi bagi pria dikhitan setelah usia 35.”
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Pria mungkin memiliki kondisi patologis pada kulupnya, yang menyebabkan mereka harus dikhitan,” tambahnya.
Sampai saat ini, satu-satunya faktor risiko kanker prostat yang telah diidentifikasi adalah usia lanjut, riwayat penyakit dalam keluarga, dan keturunan Afrika.
Dr Parent dan Dr Andrea Spence, keduanya dari University of Quebec, memimpin tim untuk studi yang menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara khitan dan risiko kanker prostat.
Mereka mengamat 1.590 pasien kanker prostat di Montreal serta 1.618 orang yang sehat.*