Hidayatullah.com– Tim kemanusiaan PPPA Daarul Qur’an yang terdiri dari 3 orang dan relawan lokal tiba di kamp pengungsian masyarakat Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh, Senin (09/10/2017) lalu.
Ketua Tim, Jahidin mengatakan, selain akan memberikan bantuan bagi para pengungsi, pihaknya juga membantu melengkapi fasilitas kegiatan keagamaan di pengungsian, seperti masjid dan TPA.
Ia menceritakan, kondisi pengungsi di Cox’s Bazar mulai memprihatinkan. Jumlahnya terus bertambah, sedang kebutuhan sandang dan pangan mulai terbatas dan semakin hari makin tak layak.
Tim PPPA, terangnya, juga akan fokus pada lokasi pengungsian di Balu Khali yang merupakan kamp yang menampung ribuan pengungsi Rohingya. Banyak pendatang baru yang berdatangan ke sini.
Baca: Kisah Dokter IMS di Bangladesh, Menyaksikan Kepiluan Pengungsi Rohingya
“Bantuan utama yang akan kita berikan adalah pangan dan logistik” ujarnya kepada hidayatullah.com melalui pesan tertulis, Selasa (10/10/2017).
Jahidin menyampaikan, kondisi pengungsi di Balu Khali tak kalah memprihatinkan. Mereka mendirikan bangunan dengan bahan-bahan seadanya, seperti kain-kain terpal dan seng untuk tempat tinggal.
Saat ini beberapa kebutuhan mendesak untuk masyarakat Rohingya di pengungsian adalah makanan pokok, makanan bayi, alat shalat, renovasi masjid darurat di tempat pengungsian, penyediaan solar cell untuk alat penerangan, serta al-Qur’an untuk anak-anak mengaji.
Baca: Krisis Makanan, 10 Ribu Pengungsi Rohingya Banjiri Perbatasan Bangladesh
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Kita juga akan melengkapi fasilitas untuk kegiatan mengaji di kamp pengungsian ini. Alhamdulillah saat ini sudah dua ustadz yang hafizh mengajar di lokasi ini dan setiap harinya membimbing anak-anak Rohingya mengaji,” paparnya.
Sebelumnya, data terakhir dari pusat pengungsian, sebanyak setengah juta lebih pengungsi Rohingya telah memasuki perbatasan Myanmar-Bangladesh. Sebagian masih terlunta-lunta di perjalanan menuju kantong-kantong pengungsian.*