Hidayatullah.com–Pasukan keamanan ‘Israel’ menahan empat karyawan saluran televisi al-Quds warga Palestina setelah melarang media ini beroperasi, kutip haaretz.
Totalnya, ‘Israel’ menahan 20 warga Palestina selama operasi penyerbuan pada malam hari, militer mengatakan, termasuk para mahasiswa dari Universitas Hebron yang merupakan anggota kelompok pelajar Hamas.
Militer ‘Israel’ berdalih 20 orang itu ditahan karena dugaan “keterlibatan aktivitas teror, terorisme popular dan gangguan kekerasan terhadap penduduk sipil dan pasukan keamanan”, istilah yang digunakan untuk para pejuang Palestina.
‘Israel’ seringkali menggunakan dasar-dasar hukum yang tidak dapat dibuktikan demi menangkap warga Arab Palestina.
‘Israel’ menyita peralatan siaran televisi al-Quds dan sebuah kendaraan pada Ahad malam.
Pada awal bulan ini, ‘Israel’ meneken surat perintah yang menetapkan saluran televisi Al-Quds sebagai ‘organisasi teroris’ dan melarang operasinya di kawasan penjajahan ‘Israel’.
Saluran ini, yang pertama kali ditayangkan pada Oktober 2008 dan menyiarkan dari Beirut, memiliki kantor di Jalur Gaza serta di Ramallah dan Jerusalem (Baitul Maqdis) yang dijajah.
Televisi Al-Quds memanfaatkan perusahaan lokal untuk menghasilkan konten.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pemilik, para jurnalis dan fotografer dari sebuah perusahaan produksi yang bekerja sama dengan Al-Quds dan bermarkas di Kota Umm Al-Fahm dipanggil beberapa hari setelah ‘Israel’ meneken surat perintah itu untuk diinterogasi. Mereka juga diperingatkan agar tidak melanjutkan pekerjaan apapun dengan saluran Al-Quds.
Militer penjajah dan Shin Bet juga melakukan penyergapan malam terhadap kelompok pelajar Hamas di Universitas Hamas, dikenal sebagai al-Kutla al-Islamiyah.*/Nashirul Haq AR