Hidayatullah.com–Pejabat Israel mengancam akan membunuh para pemimpin Hamas di Jalur Gaza dengan tujuan untuk menghalangi demonstrasi ‘Great March of Return’, lapor Quds Press kemarin.
Mantan anggota Parlemen Israel, Moti Yogev, mengatakan pada Channel 7 TV bahwa “para pemimpin teror” di Gaza harus dibunuh, menyebut mereka adalah para pemimpin Hamas, kelompok pejuang pembebasan Palestina paling ditakuti Zionis Israel.
“Tidak ada pilihan kecuali menyingkirkan pemerintahan Hamas di Gaza,” ujar salah seorang anggota Parlemen Israel (Knesset), Nissan Slomiansky, diberitakan mengatakan pada channel yang sama.
Baca: Hamas Desak Liga Arab untuk Menuntut Israel di Pengadilan Internasional
Deputi Menteri Pertahanan Israel Eli Ben-Dahan mengancam akan menyingkirkan Hamas dan mengakhiri kepemimpinannya di Jalur Gaza.
Ha’aretz, sebuah harian Yahudi melaporkan kemarin bahwa seorang komandan militer Israel mengancam akan menyerang Hamas dan fasilitas di Gaza jika demonstrasi yang dilakukan sebagai bagian dari “Longmarch Kembali” ke Palestina berjuluk ‘Great March of Return’ tidak berhenti.
“Institusi keamanan [Israel] tidak akan membiarkan ‘Great March of Return’ berubah dari demonstrasi mingguan di dekat pagar perbatasan menjadi pertempuran dan perang atrisi yang panjang,” Ha’aretz melaporkan perkataan komandan itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut Quds Press, harian itu mengatakan militer Israel menuduh Hamas mengorganisir demonstrasi yang diperkirakan mencapai puncaknya pada 15 Mei, hari yang diperingati rakyat Palestina sebagai “Nakba” (bencana), di mana mereka diusir penjajah Israel dari rumah-rumah mereka agar ‘Negara palsu’ Israel dapat didirikan.
Sekitar 32 warga Palestina telah terbunuh sejak 30 Maret ketika longmarch Kembali ke Palestina terjajah dimulai. Sekitar 2,850 orang terluka. */Nashirul Haq AR