Hidayatullah.com–Seorang pria Palestina telah gugur oleh pasukan Israel pada Kamis di dekat perbatasan timur Jalur Gaza dengan Israel, Kementrian Kesehatan Palestina mengatakan pada Kamis lapor Anadolu Agency, Kamis, 5 April 2018.
“Jasad pria itu dibawa ke komplek medis Al-Shifa. Kami berada dalam proses mengidentifikasinya,” jubir kementrian Ashraf al-Qidra mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, seorang warga Palestina, Shadi Hamdan al-Kashif, 34, akhirnya gugur setelah menderita luka karena tembakan tentara Israel, menurut kementrian.
Baca: Penjajah Zionis Israel Tembak Kepala Anak Tuli Hingga Kritis
Al-Kashif menderita luka tembak di kepala pada Jumat lalu selama demonstrasi massal di perbatasan Gaza-Israel, Kementrian Kesehatan menjelaskan dalam pernyataan terpisah.
Kematian terbaru ini membawa jumlah total demonstran Palestina yang gugur sejak Jumat – ketika long march dimulai – menjadi 20 orang.
Menurut Kementrian Kesehatan, lebih dari 1.500 demonstran Palestina telah terluka – sebagian besar terluka serius – dalam waktu yang sama.
Long march di perbatasan pada Jumat lalu menandai awal dari demonstrasi enam minggu yang akan mencapai puncaknya pada 15 Mei, yang akan menandai 70 peringatan pendirian negara Zionis – sebuah peristiwa bagi rakyat Palestina dianggap sebagai “Nakba” atau “Bencana”.
Baca: 15 Orang Gugur dalam Long March ‘Kembali ke Palestina’ yang Terjajah
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Para demonstran meminta pengungsi Palestina diberikan “hak untuk kembali” kota-kota dan desa-desan mereka di Palestina, di mana mereka diusir pada tahun 1948 agar penjajah Israel dapat mendirikan Negara ilegal.
Menjelang demonstrasi massal minggu lalu, Israel menempatkan ribuan tentaranya di perbatasan, menembak siapapun yang mereka anggap mengancam negara Zionis.
Selain itu pada hari Kamis, tiga nelayan Palestina terluka oleh angkatan laut Israel ketika sedang menjalankan perdagangan mereka di lepas pantai Kota Gaza.*/Nashirul Haq AR