Hidayatullah.com—Salah satu tentara Zionis-Israel, Gilad Shalit akhirnya bisa tersenyum bebas setelah ditahan selama lima tahun oleh pejuang Hamas.
Angkatan Bersenjata Israel mengumumkan bahwa Shalit yang selama ini ditahan di lokasi rahasia di Gaza telah berada di Israel.
“Saya merasa kesepian selama bertahun-tahun namun saya yakin bahwa suatu saat nanti saya akan bebas,” kata Shalit dalam wawancara pertama setelah dibebaskan hari Selasa ini (18/10/2011).
Shalit mengatakan ia merindukan teman dan keluarga dan ingin menuturkan pengalamannya di tawanan dalam lima tahun terakhir.
“Sekarang saya telah bebas, akan ada banyak hal yang ingin saya lakukan,” katanya dikutip BBC.
Selain berbicara kepada wartawan Shalit juga menghubungi keluarganya melalui sambungan telepon.
Dari layar televisi terlihat bahwa ia tampak sehat.
Berdasarkan kesepakatan, Shalit dibebaskan bila Israel bersedia membebaskan lebih dari 1.000 tawanan Palestina.
Diperlakukan Baik
Yang cukup menarik, tentara Ziionis-Israel mengaku dirinya diperlakukan dengan sangat baik selama lima tahun penawanan oleh HAMAS.
“Saya dalam keadaan sehat, saya Gilad Shalit, Hamas memperlakukanku dengan baik selama dalam tawanan,” ujarnya dalam wawancara dengan TV Mesir, sebagaimana dikutip Info Palestina.
Tak lupa, Shalit mencela pemerintah Israel yang terlambat membebaskannya sampai selama ini.
“Saya dalam kondisi baik dan sehat, saya senang bertemu dengan Anda semua yang telah bekerja membebaskanku, saya berterimakasih untuk itu.”
Shalit menyebutkan bahwa ia mendengar kabar pembebasannya sepekan lalu (hari penandatanganan pertukaran tawanan), menurutnya ia tidak mampu menggambarkan perasaannya saat itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Sangat ironis pemerintah negeriku terlambat membebaskanku sampai selama ini.”
Ia berpendapat, kesuksesan Mesir mensponsori pertukaran ini setelah sebelumnya mengalami kegagalan berkaitan dengan hubungan baik Mesir dengan Hamas dan Israel.
Shalit menyebutkan akan menceritakan pengalamannya kepada rekan-rekannya selama lima tahun terakhir.
Terkait rencana persiapan aksi mendorong pembebasan lima ribu tawanan Palestina yang masih mendekam di penjara Israel.
“Saya senang jika tawanan Palestina seluruhnya mendapatkan kebebasan, supaya mereka bisa kembali kepada keluarga dan tanah air mereka.” *