Hidayatullah.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak agar Ijtima Jamaah Tabligh se-Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ditunda. Sementara Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa siap memfasilitasi pemulangan peserta ijtima tersebut.
Pada Kamis (19/03/2020) ini pemda setempat dijadwalkan menggelar rapat koordinasi cepat terkait ijtima tersebut.
Ajakan penundaan ijtima Jamaah Tabligh se-Asia yang jumlahnya mencapai 8.694 peserta itu terkait upaya pencegahan penyebaran virus corona baru (Covid-19).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Statistik dan Persandian Kabupaten Gowa, Arifuddin Saeni, mengatakan, rapat koordinasi secara cepat itu melibatkan lintas sektor, seperti Dinas Kesehatan dan kepolisian untuk pemulangan peserta ijtima.
Rapat ini membahas terkait mekanisme pemulangan ribuan peserta Ijtima se-Asia tersebut.
Mengenai armada yang akan digunakan peserta, kata Arifuddin juga dikoordinasikan pada rapat. Sambil menunggu data riil dari pihak panitia mengenai jalur pemulangan peserta.
“Kita juga menunggu dari pihak panitia, berapa peserta yang akan kembali menggunakan pesawat maupun kapal laut,” kata Arifuddin di Makassar, Sulsel, Kamis (19/03/2020) kutip Antaranews.com.
Baca: Cegah Corona, Empat Markas Jamaah Tabligh di Sabah Ditutup Sementara
Menurut Arifin, data teranyar peserta ijtima terus bertambah hingga Rabu (18/03/2020) mencapai 8.694 orang, yang terdiri dari sembilan negara dan 26 provinsi di Indonesia.
Sembilan negara itu adalah Malaysia, Brunei Darussalam, Pakistan, India, Thailand, Timour Leste, Arab Saudi, Bangladesh, dan Filipina.
Sekjen MUI Anwar Abbas mengingatkan perlunya penundaan atau pembatalan ijtima Jamaah Tabligh itu di tengah ancaman kesehatan oleh pandemi virus corona.
“MUI mengimbau kepada pihak yang bersangkutan untuk membatalkan dan atau menundanya sampai situasi benar-benar kondusif,” ujar Anwar kepada wartawan di Jakarta, Kamis (19/03/2020).
Menurutnya, kalau tak ada penundaan atau pembatalan, maka akan terjadi banyak kontak fisik seperti bersalaman maka berisiko besar terjadi penularan penyakit.
Baca: Wabah Corona Hampiri Pertemuan Jamaah Tabligh di Petaling Jaya, Masjid Ditutup
MUI mengingatkan pentingnya tentang kaidah “dar’ul mafasid muqoddam ‘ala jalbil mashalih” atau menghindari dan menjauhi kerusakan harus didahulukan daripada menarik kemashlahatan.
“Tentu dalam hal ini harus benar-benar kita kedepankan agar bencana dan malapetaka tidak mengenai diri dan bangsa ini,” sebut Anwar.
Menurutnya, tak boleh menganggap enteng bahaya virus corona. Sebab, jika tak mampu dan tak berhasil memutus mata rantai penularannya, maka korbannya tentu akan berjatuhan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Virus Covid-19 menular dari orang ke orang dalam jarak dekat, kata dia sehingga siapapun harus menjauhi keramaian dan atau berkumpul dalam jumlah yang banyak.
Rencananya Ijtima Asia itu akan digelar di Pakatto Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa pada 19-22 Maret untuk mempertemukan umat Muslim dunia zona Asia.
Baca: BNPB Imbau WNI Jamaah Tabligh Akbar Petaling Malaysia Memeriksakan Diri
Sebelumnya, Bupati Gowa, Adnan Purichta telah berkoordinasi dengan pihak panitia dan meminta agar peserta tetap berada di area kegiatan, tidak membiarkan ke luar dari area untuk memudahkan proses pemulangan.
Kata Arifuddin, soal kebutuhan kendaraan untuk proses pemulangan, Pemkab Gowa akan maksimalkan armada yang ada dan segera dalam waktu cepat akan mengosongkan tempat itu.*