Hidayatullah.com– Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia Dr Arman Nefi mengaku terkejut dengan kegiatan LDK Nusantara Summit 2018 yang diadakan Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) di Balairung UI, Depok, Jawa Barat, Jumat-Ahad (20-22/07/2018).
Ia terkejut dikarenakan para aktivis dakwah kampus tersebut berbeda dengan tuduhan yang berkembang yang mengaitkan dengan radikalisme.
“Ini saya kawal dari awal mereka ini sangat (ber)kebangsaan. Sangat Merah Putih saya lihat. Bukan radikalisme yang muncul,” ujarnya kepada hidayatullah.com seusai membuka secara resmi acara LDK Nusantara Summit 2018, Jumat.
Baca: FSLDK Kecam Lomba Karikatur Nabi Muhammad oleh Geert Wilders
Arman mengungkapkan, hal ini sekaligus membantah tuduhan yang beredar selama ini tentang radikalisme yang dihubungkan dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) seperti LDK.
Bahkan, ia mengapresiasi mahasiswa yang berkecimpung dalam kegiatan tersebut. Pasalnya, menurut Arman, kuliah menghadapi studi disiplin bidang keilmuannya masing-masing sudah berat, ditambah lagi dengan dakwah.
“Itu luar biasa. Bagaimana membagi waktunya itu sesuatu yang tidak mudah. Kalau misal kuliah di UI, kuliah yang benar, tamat dengan IPK 4.0, bisa saja. Tapi mereka tambah lagi dengan men-challenge dirinya untuk melakukan dakwah. Dan saya bangga,” ucapnya.
Karenanya, Arman menegaskan kepada siapapun untuk tidak menuduh institusi tertentu termasuk kampus. Ia menyebut, jumlah mahasiswa UI sebanyak 49 ribu orang. Misalkan ada satu orang yang terpapar radikalisme mungkin saja terjadi, akan tetapi tidak mencerminkan institusi.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Indonesia sekarang adalah karya besar dari para pendahulu, tidak mungkin tiba-tiba mau dirubah. Tinggal bagaimana kita merawat dan mengisi kemerdekaan. Membawa Indonesia menjadi negara yang maju, tetapi juga akhlaknya baik,” pungkasnya.*
Baca: Lembaga Dakwah Kampus UI Tanggapi Gerakan LGBT Masuk Kampus UI