Hidayatullah.com– Indonesia dan Turki memiliki banyak kekayaan alam dari energi panas bumi. Perkembangan terbaru sektor energi panas bumi di Turki telah mengilhami banyak orang Indonesia, kata Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto.
“Bagi Indonesia, pengembangan energi panas bumi mutlak diperlukan jika kita ingin mencapai tujuan nasional untuk ketahanan energi dan menjadi produsen tenaga panas bumi terbesar di dunia,” ujar Agus.
Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada pertemuan dengan Wakil Ketua Parlemen Turki Ahmet Aydin dan Ketua Group Kerja sama Bilateral Turki – Indonesia, Hamza Dag, di Gedung Parlemen Turki, Ankara, kemarin, Selasa (10/10/2017).
Baca: Pertemuan Jokowi dan Erdogan di Ankara, Indonesia-Turki Bicarakan Solusi Krisis Qatar
Kerja sama kedua negara di sektor ini, lanjutnya, ditandai salah satunya dengan investasi perusahaan Hitay di Indonesia.
“Parlemen Indonesia menyambut baik dan mendukung investor asing di bidang energi dan sektor lainnya yang membantu pembangunan nasional dan alih pengetahuan serta teknologi,” ungkap politisi Partai Demokrat ini.
Kerja sama kedua negara saat ini sangat menggembirakan dan harus diperluas, kata dia.
Dalam pertemuan terakhir di Ankara tahun ini, kedua pemimpin negara, Presiden Joko Widodo dan Presiden Erdogan, telah sepakat untuk melanjutkan tren positif perdagangan dan investasi kedua negara, termasuk negosiasi mengenai Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki (IIT-CEPA).
Panjang lebar ia memaparkan, Indonesia dan Turki mencatat Rp 13 miliar dalam perdagangan bilateral tahun lalu yang tentunya berpotensi untuk meningkat terus.
Indonesia dan Turki telah membuktikan keberhasilannya dalam kerja sama industri pertahanan dengan kesepakatan pembuatan tank menengah, Kaplan.
Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang produksi kapal selam dan pesawat tak berawak, yang akan ditindaklanjuti oleh tim dari kedua negara.
“Sebuah nota kesepahaman antara produsen pesawat terbang Dirgantara Indonesia dan industri kedirgantaraan Turki akan mendorong kerja sama lebih erat di sektor ini,” tegasnya.
Indonesia dan Turki juga telah sepakat untuk memperkuat hubungan dalam memerangi terorisme, dengan pertukaran informasi intelijen dan pengembangan bersama dari sistem intelijen Teknologi Informasi (TI).
Kerja sama tersebut di atas adalah sebagian dari kerja sama yang telah berjalan dan memperkuat hubungan kedua negara.
Di akhir sambutannya, ia berharap Wakil Ketua Parlemen Turki Ahmet Aydin dan anggota Parlemen Turki khususnya untuk berkunjung ke Indonesia.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Baca: ISA (Indonesia) Jalin Kerja Sama dengan ISRA (Turki) dalam Riset Baitul Maqdis
Dalam pertemuan tersebut, sebagaimana rilis diterima hidayatullah.com, Rabu (11/10/2017), Agus didampingi enam anggota DPR RI, antara lain Anita Jacoba Gah, Siti Mufattahah, Syofwatillah Mohzaib, Willem Wandik, Muhammad Syafrudin, dan Ida Fauziyah.
Didampingi pula oleh Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno, Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan KLHK Asep Sugiharta, Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Satry Nugraha dan Yudo Dwinanda, serta staf Kedutaan Besar RI Ankara.*