Hidayatullah.com– Pernikahan dalam Islam bukan sebatas menjalin hubungan antara suami dan istri, antara anak atau menantu dengan orangtua atau mertua), tapi juga bagaimana melahirkan dan mendidik generasi-generasi penerus risalah agama ini.
Demikian diwasiatkan dai muda yang juga penulis buku-buku motivasi ternama, Salim A Fillah, dalam tausiyah pernikahan usai aqad nikah sepasang sahabatnya di salah satu resto di kawasan Jl Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, penghujung pekan kemarin.
Penulis buku Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan ini mengatakan, sepasang suami-istri harus saling melengkapi dalam menjalani biduk rumah tangganya.
Baca: Peran Pendidikan Keluarga Lahirkan Generasi Pembela Dakwah Islam
“Menjadi suami yang melengkapi istri, menjadi istri yang melengkapi suami. Sampai nanti ketika Allah taqdirkan insya Allah hadirnya anak-anak, hadirnya buah hati di dalam kehidupan, lengkap peran itu menjadi bapak dan ibu, maka bagaimana saling tolong menolong, mendidik generasi penerus, yang lebih baik daripada bapak dan ibunya,” pesan Salim di depan sepasang pengantin dan puluhan tamu undangan, Sabtu (07/10/2017) siang itu.
Ia pun mengingatkan para suami-istri atau ayah-ibu akan tugas mereka sebagai pendidik generasi Muslim.
“Melahirkan generasi kebangkitan Islam, yang dinanti seluruh umat, sungguh ini tugas yang bukan ringan,” imbuhnya yang dalam pantauan hidayatullah.com tampak antusias disimak kedua mempelai dan tamu undangan.
Akan tetapi, Allah Subhanahu Wata’ala dalam al-Qur’an telah memberikan suatu panduan bagi mereka dalam mengemban tugas tersebut.
“Hendaklah takut orang-orang yang meninggalkan di belakang mereka generasi yang lemah, yang senantiasa mereka khawatiri keadaannya. Maka obatnya adalah hendaklah mereka bertaqwa kepada Alah, dan hendaklah mereka mengucapkan kalimat yang lurus. Taqwa dan kalimat yang lurus, kalimat yang lempeng, adalah kunci-kunci bagi rumah tangga yang kokoh, dengan keturunan yang kokoh,” pesan Salim seraya mengutip intisari firman Allah dalam Surat An-Nisa ayat ke-9.
Ia mengatakan, Allah telah meneybutkan bahwa orang-orang yang beriman yang anak keturunannya mengikutinya di dalam keimanan, maka kelak akan dihimpunkan bersama anak keturunan itu di dalam surga yang agung di sisi Allah Subhanahu Wata’ala.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Baca: Kaum Perempuan Harus Ambil Tauladan Generasi Pertama Umat Islam
Lebih jauh lagi, peran suami-istri atau ayah-ibu, selain bagi pendidikan anak, juga diperuntukkan bagi masyarakat yang lebih luas lagi.
“Suami dan istri saling membantu untuk menjadi poros-poros kebaikan di tengah masyarakat,” pesannya.
Yaitu, jelasnya, untuk menjadi pasangan yang mengarahkan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya, menuju kebaikan-kebaikan besar.
“Untuk memandu masyarakat meng-irsyad al-mujtama, menuju kebaikan kebaikan yang kemudian menjadi negeri ini juga semakin baik, insya Allah,” pungkas Salim dalam tausiyahnya.*