Hidayatullah.com–Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pemerintah Myanmar menghentikan aksi kekerasan terhadap warganya.
“Sore tadi Menlu telah berangkat ke Myanmar untuk meminta pemerintah Myanmar agar menghentikan dan mencegah kekerasan agar memberikan perlindungan kepada semua warga termasuk Muslim di Myanmar dan agar memberikan akses bantuan kemanusiaan,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Ahad (2/08/2017) dikutip Antaranews.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia sudah menyalurkan sejumlah bantuan untuk meringankan beban rakyat Myanmar khususnya di negara bagian Rakhine.
“Untuk penanganan kemanusiaan akibat konflik tersebut, pemerintah sudah mengirim bantuan makanan dan obat-obatan ini di bulan Januari dan Februari sebanyak 10 kontainer,” kata Presiden Joko Widodo.
Baca: Parisada Hindu Dharma Indonesia Sesalkan Kekerasan terhadap Etnis Rohingya
Presiden menyampaikan pernyataan resmi didampingi oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, Menteri Sekretariat Negara Pratikno dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.
Presiden juga menyampaikan penyesalannya terhadap aksi kekerasan yang terjadi di Myanmar sejak dua pekan lalu itu.
“Saya dan seluruh rakyat Indonesia, kita menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi di Rakhine State Myanmar, perlu sebuah aksi nyata tidak hanya kecaman-kecaman,” tambah Presiden.
Menlu Retno Marsudi nantinya juga akan bertemu dengan sejumlah tokoh internasional untuk mencari solusi Myanmar.
“Saya telah menugaskan Menlu RI untuk menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak termasuk dengan Sekjen PBB bapak Antonio Guterres dan Penasihat Khusus untuk Rakhine State bapak Kofi Annan,” ungkap Presiden.
Baca: Krisis Kemanusiaan Rohingya, Majelis Buddha Indonesia Berharap Segera Berakhir
Dakwah Media BCA - Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menlu Retno Marsudi dijadwalkan bertemu dengan Menlu merangkap Konselor Negara Republik Persatuan Myanmar Aung San Suu Kyi yang juga pemimpin Partai Liga Demokrasi Nasional, partai mayoritas parlemen Myanmar pada Senin (04/09/2017) di Myanmar.
Keduanya sudah pernah bertemu di Myanmar pada 6 Desember 2016 dan pada 19 Desember 2016.
Ketiga pertemuan itu membahas agenda solusi atas tragedi kemanusiaan dan kekerasan yang menimpa masyarakat etnis Muslim Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine (atau biasa pula disebut Arakan).*