Hidayatullah.com– Pusat Kajian Kepemimpinan Indonesia (Centre of Study for Indonesian Leadership/CSIL) menggelar “Konsolidasi dan Mudzakarah Ulama serta Pimpinan Ormas” di Aula Utama Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Dalam konsolidasi itu, para ulama dan tokoh membahas proses hukum atas kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Deputi Direktur CSIL, Abdul Malik mengatakan, pertemuan itu dalam rangka menyikapi kasus Ahok yang dinilai lambat penanganannya oleh penegak hukum.
“Kan, sudah dilaporkan oleh masyarakat beberapa waktu lalu. Kok lama sekali (penanganannya), kenapa begitu?,” ujarnya kepada hidayatullah.com seusai acara.
Padahal, ia mengungkapkan, pihaknya menilai kasus tersebut tidak ada urusannya dengan pilkada atau politik. Melainkan murni soal penegakan hukum.
Kasus Ahok Diduga Menista Agama Diminta tak Dikaitkan Pilkada
Untuk itu, kata dia, umat Islam akan melakukan aksi damai pada Jumat, 4 November mendatang di Istana Negara, Jakarta Pusat.
“Kenapa Presiden (Joko Widodo) diam, tidak memberikan arahan, kok Ahok dibiarkan saja?! Nah, kita ingin bertanya ke Presiden,” jelasnya.
CSIL, yang sifatnya sebagai lembaga pemikiran, terang Malik, akan membantu dengan mendorong penegakan hukum.
“Karena negara kita negara hukum. Hukum harus sebagai panglima. Abaikan soal politik ataupun kekuasaan. Dan kita sudah menyiapkan pakar-pakar hukum,” pungkas Malik.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Penyebar ‘Hoax Kapolri’ Ditangkap Bareskrim, Bagaimana dengan Ahok?
Turut hadir pada pertemuan itu, Ketua Gerakan Nasional Pendukung Fatwa (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir, Zaitun Rasmin, Heppy Trenggono, Prof Jawahir Thontowi, KH Cholil Ridwan, Munarman, Abu Jibril, serta puluhan tokoh lainnya.*