Hidayatullah.com–Sosok Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto sebagai pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia sudah tidak diragukan lagi.
Perjuangannya yang panjang dan tanpa pamrih kedudukan dan harta kekayaan membuktikan bahwa Tjokroaminoto adalah sosok teladan.
Demikian sebagian paparan yang diungkapkan Ketua DPR RI Ade Komarudin saat memeberikan sambutannya dalam “Puncak Peringatan 100 Tahun Zelfbestuur Indonesia” yang diadakan Syarikat Islam Indonesi di Kota Bandung, Ahad (14/8/02016).
Ia menambahkan semangat perjuangan Tjokroaminto dalam membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajah salah satunya ditunjukan dengan gagah beraninya menyampaikan pidato politiknya yang terkenal dengan istilah “Zelfbestuur Indonesia” yang mampu membangkitkan semangat kemerdekaan.
Menurut Ade, pidato politik Tjokroaminoto tersebut yang pada intinya adalah keinginan sekaligus ajakan untuk membentuk pemerintahan sendiri Indonesia membuktikan semangat juang seorang seorang muslim sejati sekaligus bukti cinta anak bangsa terhadap tanah airnya.
“Inilah salah satu sosok yang sangat kita rindukan saat ini dalam mengisi kemerdekaan,”ungkapnya.
Ade menganggap semangat Tjokroaminoto tersebut masih relevan dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini yang dalam memaknai hakikat kemerdekaan yang hakiki. Menurutnya kondisi bangsa yang saat ini masih belum sepenuhnya “merdeka” secara ekonomi, politik hingga budaya dibutuhkan sosok “Tjokroaminoto “ baru.
Sementara itu terkait posisi ummat Islam dalam kancah politik di Indonesia menurut Ade masih lemah dan sering hanya dijadikan kendaraan untuk menuju tujuan. Ironisnya, sambung Ade, saat tujuan yakni kekuasaan telah tercapai maka sering kali kendaraan tersebut ditinggalkan.
“Kita tentu maish ingat pesan beliau yang sangat terkenal yakni ‘Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat’. Pesan ini hendaknya jangan hanya kita jadikan pesan sejarah masa lalu tetapi mari kita implementasikan dalam kondisi kekinian,”ajaknya dihadapan ribuah warga Syarikat Islam dari berbagai daerah tersebut.
Terkait pesan tersebut Ade menjelaskan bahwa setelah memiliki ilmu yang cukup baik yang diperoleh dengan belajar di negeri sendiri, Timur Tengah bahkan hingga Eropa maka harus kembali ke tanah air untuk memajukan Indonesia sepenuhnya. Demikian juga dengan kemurnian tauhid dalam segala hal termasuk dalam berpolitik harus tetap dipertahankan bahkan dijaga hingga nyawa hilang dari raga.
“Kita tentu prihatin dengan kondisi saat ini dimana ada beberapa politikus muslim yang harus berhadapan dengan hukum karena tak sangguh mempertahankan kemurniaan tauhidnya dan terjebak kepentingan duniawi. Tentu saya tidak perlu sebutkan contohnya,”jelasnya.
Sementara terkait pintarnya siasat atau siyasah yang dijalankan Tjokroaminoto seperti belum sepenuhnya terlihat nyata saat ini. Jika dahulu, imbuhnya, Tjokroaminoto berkorban untuk rakyat Indonesia dengan harta dan jiwanya namun saat ini ada sebagian orang justru mengorbankan rakyat untuk kepentingan diri dan kelompoknya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Teladan inilah yang nampaknya mulai hilang dari semangat para pahlawan kita khususnya HOS Tjokroaminoto dalam kita menapaki dan mengisi kemerdekaan,”kritiknya.
Untuk itu dirinya mengajak bangsa Indonesia khsusunya generasi muda agar terus menggali dan meladani semangat serta pesan yang disampaikan HOS Tjokroaminoto tersebut.
Menurut Ade setidaknya jika tiga pesan tersebut mampu dilakukan maka cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia yang hakiki yakni sejahtera lahir batin,adil dan makmur dalam naungan rahmat Allah Subhanahu Wa’alah akan terwujud.*/ Abu Luthfi Satrio