Hidayatullah.com- Sepasang sepatu berlafadz Allah dan ayat al-Qur’an di Desa Woro, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro, Jawa Timur diduga berasal dari Surabaya. Demikian pengakuan Najih Abdul Hamid, warga setempat yang mendapati sepatu itu.
Menurut guru agama di Pondok Pesantren Darul Istiqomah Woro ini, sepatu merek La Koka itu milik muridnya bernama Sahrul Ramadhan.
Sahrul, murid Kelas 1 MTs Darul Istiqomah, kepada Najih mengaku, awalnya ia tak mengetahui perihal lafadz Arab di sepatunya. Ia pun cukup lama memakai sepatu itu, sekitar sebulan.
Hingga kemudian pada Kamis (08/01/2016), di sekolahan itu, sejumlah murid Najih mendapati ada yang aneh pada sepatu Sahrul. Keanehan itu berupa adanya kaligrafi Arab yang mirip penggalan ayat ke-64 dalam al-Qur’an Surat Yusuf.
“Pemilik sepatu baru tahu setelah ditunjukkan oleh kakak kelasnya. Sore hari baru anak-anak melapor ke saya. Kebetulan mereka mukim di pondok,” terang Najih saat dikonfirmasi hidayatullah.com , Ahad, (10/01/2016).
Setelah menerima laporan tersebut, Najih mengaku berusaha mencari tahu dari mana Sahrul memperoleh sepatu serta dimana alamat toko penjualnya.
Namun rupanya, berdasarkan keterangan Sahrul kepada Najih, “(Sepatu itu) dari Surabaya dibelikan kakaknya (Sahrul).”
Najih mengatakan, tulisan فالله خير حافظا, yang jika dilantikan berbunyi “Fallahu Khairun haafizhoon”, tercetak pada sepasang sepatu kain itu dengan tulisan yang sama.
Pada Kamis itu pun, murid-murid Najih membakar sepatu tersebut di pesantren.
Najih berharap ada pihak yang bisa membantunya menemukan produsen sepatu tersebut. Ditanya soal sikap pihak pesantren terhadap temuan itu, Najih belum memberi jawaban.
Diberitakan sebelumnya oleh hidayatullah.com, Najih mengunggah dua buah foto sepatu berlafadz Allah dan ayat al-Qur’an ke akun facebook-nya, Najih Ibn Abdil Hameed. [Baca: Penistaan Lagi, Kini Ada Sepatu Berlafadz Ayat Al-Qur’an]
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Fotonya lantas menuai reaksi dari para netizen. Mereka menilai, pemasangan lafadz Allah pada sepatu adalah bagian dari rentetan kasus penistaan simbol Islam belakangan ini.
Beberapa waktu lalu, di Jawa Timur terjadi kasus “sandal berlafadz Allah”. Disusul kemudian kasus penggunaan sampul al-Qur’an untuk bahan terompet.*