Hidayatullah.com- Direktur Riset dan Program Akademik dari International Institute of Islamic Thought (IIIT) Dr. Ermin Sinanovic, Ph.D menilai bahwa nilai-nilai Islam yang ada di Indonesia layak disebarkan ke seluruh penjuru dunia.
Menurut Ermin, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar tetapi belum banyak diketahui oleh masyarakat dunia.
“Karena itu, Indonesia dituntut mampu memberikan sumbangsih intelektual secara global,” kata Ermin saat menjadi pembicara pada Seminar Internasional bertajuk “Globalisasi dan Pengaruh Karya Besar Muhammadiyah dalam Pemikiran Keislaman di Asia Tenggara”, di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu (02/12/2015).
Lebih lanjut, Ermin menuturkan Muslim saat ini telah mengalami kebangkitan secara emosional demi kembali ke era kejayaan. Hal itu, lanjutnya, dibuktikan dengan kemampuan membebaskan diri dari penjajahan dan kolonialisme.
“Muslim sendiri juga telah mengalami kebangkitan religius yang direalisasikan dengan menunaikan shalat, puasa, dan ibadah praktik lain,” imbuh Ermin.
Kendati demikian, Ermin menjelaskan, Muslim saat ini belum mampu bangkit secara intelektual. Menurutnya, Islam memerlukan kebangkitan itu untuk bisa berkontribusi secara global dan menjadi pemimpin perubahan.
“Muslim Indonesia kurang berpengaruh secara intelektual. Jumlah yang besar semestinya dapat diikuti dengan pengaruh yang besar,” cetus Ermin.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ermin mengkritisi jumlah buku dan produk intelektual di Indonesia yang masih minim. Sebab menurutnya, negara sukses ialah negara yang bisa mengekspor produk intelektualnya dan banyak negara yang mengimpornya.
“Umat Islam di Indonesia memiliki tugas untuk terus meningkatkan produktivitas karya intelektual. Selain itu, juga memproduksi karya-karya secara global dengan menerjemahkan ke bahasa Asing,” demikian pungkas Ermin memberi saran.*